Tampilkan postingan dengan label celoteh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label celoteh. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Juli 2014

Instagram Pouch Rajut

Sudah lama saya tidak merajut, karena terbentur kemalasan. Tapi karena sedang memegang gadget yang belum punya baju, jadi memaksakan diri untuk membuat 'sesuatu'. Sebenarnya saya ingin membuat baju gadget yang model flip case atau sejenis silikon hp, yang buat baju belakang saja itu lho. Tapi belum menemukan pola yang pas dan belum ada mood untuk bereksplorasi, jadilah saya membuat pouch, yang peluang gagalnya sedikit dan tidak perlu tarik ulur benang terlalu banyak, hehe

Saya memakai benang poly chery biar teksturnya agak kokoh walaupun tanpa dipasang kain pelapis (atau furing). Karena saya belum bisa memasang dan belum punya property yang memadai. Pakai hakken nomer 3/4. Dan setelah seharian utak atik dengan benang hasilnya bisa lihat di bawah yaaa.. :D


Before

Finish, yeaaaaay :D

Naksir sama pouch di atas? Contact me on bbm 57B6E7A2 ;)
Tapi, kalau sudah bisa merajut, silakan berkreasi sesuka hati :D

Rabu, 13 Maret 2013

Kamu

Aku tak pernah tahu bagaimana perasaanmu padaku,
Aku juga tak tahu seberapa dalam cintamu untukku,
Bahkan tak jarang aku meragu,
Ehmmm, maafkan aku,
Bukannya aku tak percaya padamu,

La Tahzan

Aku melihatmu berjalan memasuki gedung itu, wajahmu tampak kuyu dan layu. Engkau terus saja berjalan dan kemudian engkau masuk menerobos pintu, aku masih saja memperhatikanmu. Tiba-tiba mata kita beradu, engkau langsung tersenyum melihatku, datang menghampiri dan menyapaku. Ah, masih saja engkau seperti itu, aku tahu senyum itu hanya palsu.

Selasa, 12 Maret 2013

Rindu Yogya

Entah kenapa aku masih merindukan kota itu. Sebuah kota kecil, akan tetapi aku sendiri belum sempat menjelajahi di setiap sudutnya. (Eh, tapi salah juga opiniku tersebut, menurut wikipedia, Yogyakarta adalah kota terbesar di Pulau Jawa, jadi kota kecil dikhususkan untuk aku yang tinggal di tengah kota, haha). Memang hanya tiga bulan aku disana, tapi semuanya sudah membuat aku betah, kecuali laporan tentunya (lihat disini). Apakah karena aku menemukan tambatan hati disana? Tentu saja bukan, aku juga mungkin sulit untuk menjelaskan mengapa, mungkin karena aku hanya berputar-putar di tengah kota Yogyakarta, jadi yang terlihat adem ayemnya saja.

Sabtu, 09 Maret 2013

My New Hobby : Origami

Lagi-lagi menemukan aktivitas baru yang menyenangkan, masih seputar handcraft. Aku begitu mencintai dunia itu, sungguh sangat menyenangkan membuat sesuatu dengan tangan kita sendiri, apik dan rapi, sesuai dengan keinginanku tentunya. Kali ini seni melipat kertas, yang tenar dengan istilah origami, asal muasalnya dari negeri Sakura. 

Sebenarnya kakakku tercinta sudah menekuni dunia origami sejak 2 tahun yang lalu, aku suka melihat hasilnya, tapi belum tergugah untuk berkarya. Dan beberapa minggu yang lalu ketika aku pulang kampung, adik bungsuku pun sibuk dengan dunia kertasnya, membuat banyak sekali bintang-bintang. Tidak biasanya dia menyukai kerajinan tangan, antara senang dan sedih aku melihatnya. Senang karena dia mau berkarya dengan kemampuannya, mau berusaha memotong-motong kertas menjadi banyak sekali lembaran kemudian melipatnya sehingga menjadi sebuah bintang, dia membuat sudah ratusan mungkin, dia masukkan ke dalam gelas berukuran super jumbo. Entah ibuku mendapat gelas itu dari mana, haha. Akan tetapi aku juga sedih karena hasil karyanya diminta sama teman-temannya. Sebenarnya tak apa sih, dia juga baik-baik saja. Tapi entah kenapa aku merasa iba, dia membuatnya, kemudian menghitungnya berkali-kali, tapi tiba-tiba berkurang banyak. Ah, dasar anak kecil gampang dikibulin.

Rindu #2

Aku tak pernah bisa mengontrol sumber air di kedua sudut mataku ketika aku mengingatmu. Engkau yang begitu berharga dalam hidupku. Aku bahkan baru benar-benar sadar betapa beratnya tugasmu di awal usia dewasaku, ah betapa bodohnya diriku. Tapi aku selalu menyayangimu sedari dulu.

Aku tahu aku bukanlah sosok yang baik dan berbakti. Jarak memisahkan yang bisa ditempuh selama 3 jam pun tak membuatku rajin mengunjungimu. Bukannya aku tak rindu, tapi hanya ragu. Apakah bisa bertahan hanya sebentar di istanamu, sementara urusanku disini tak kunjung berlalu. Maka aku putuskan untuk bertahan di perantauanku. Maafkan aku yang tak pandai mengatur waktu.

Bayangmu selalu membuat aku rindu. Engkau yang selalu memasakkan makanan kesukaanku ketika aku bertandang ke istanamu. Engkau yang selalu bersabar menghadapi sifat keras kepalaku. Engkau selalu berpesan untuk menghilangkan sifat buruk itu, tapi tetap seperti inilah aku di usia dewasaku. Tak pernah bosan engkau layangkan doa untukku di setiap akhir sholatmu, sehingga lancar semua urusanku. Beruntungnya aku memiliki seseorang sepertimu dalam hidupku.

Tak mudah memang memainkan peranmu, apalagi harus meladeni sikap nakalku. Ah, banyak kali aku berbuat salah padamu, maafkan aku. Membuatmu bahagia pun aku belum mampu, saat ini hanya doaku yang selalu mengalir untukmu.

Jumat, 08 Maret 2013

Rindu

Aku rindu,
Ketika dahulu dekat denganmu,
Walaupun tak pantas rasanya aku berada di dekatmu,
Tapi aku rindu masa itu,
Hanya ada aku dan kamu,
Bercengkerama pada suatu waktu,
Aku rindu,
Kala perhatianmu tertuju padaku,
Dimanapun engkau selalu menjagaku,
Semua memang salahku,
Aku yang telah menjauh darimu,
Semua ini menghantuiku,
Aku sangat takut jauh darimu,
Kumohon maafkanlah aku,
Aku ingin kembali padamu,
Aku benar-benar rindu.

Selasa, 05 Februari 2013

Semoga

Aku percaya bahwa tidak ada yang sia-sia di dunia ini, apapun itu. Ketika kamu merasa bahwa ada sesuatu yang salah tentang suatu pilihan, atau apapun itu. Ketika kamu menyesal akan masa lalu dan terselip pengandaian semu. Kata pengandaian yang konon katanya hanya bisikan setan belaka. Kadang terbersit hal-hal seperti itu, hawa nafsu, berkeluh kesah, semuanya manusiawi. Akan tetapi semuanya hanya akan membuat semakin terpuruk. Sekarang, aku berusaha mencari cahaya di tengah redupnya jalanan. Selalu belajar dari pengalaman yang hanya tak seberapa. Selalu, selalu dan selalu berusaha memandang dari sisi positif, apapun itu. Akan mencoba memperbaiki lampu-lampu yang telah rusak, agar dia kembali terang. Jalanku yang redup, semoga nantinya akan kembali hidup.

***

Berteori memang hal sangat mudah dibandingkan praktik. Ketika kamu mengetahui baik buruknya sesuatu, akan tetapi tak jarang kau selalu mendekat. Lagi-lagi manusia, munafik. Lagi-lagi tak sesuai rencana. Ketika hati nurani dan tindakan mulai berdiskusi dan akhirnya nuranimu terkalahkan oleh nafsumu, ah manusia. Kembali mulai dari awal, mencoba merangkak menggapai teori kebenaran.

***

Roda kehidupan selalu berputar. Kita pengisi poros hanya bisa mengikuti alur, kadang di atas, atau di bawah. Pasrah atau berusaha? Entahlah, hidup adalah sebuah teka-teki. Suka, duka selalu datang silih berganti. Begitulah proses, mungkin.

***

Kuputuskan untuk berdamai dengan kehidupan, menikmatinya, apapun itu dengan segala tanda tanya dan lika-liku. Berusaha menghidupkan cahaya yang telah redup. Berusaha memperbaiki jalan yang sudah berlubang. Walaupun awan kelabu pasti berkunjung, ditemani sang hujan. Tapi aku selalu percaya, datangnya sang hujan, suatu waktu akan ditemani sang pelangi, berwarna.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (QS. 94 : 5-8)

Selasa, 22 Januari 2013

Maaf

Sekian lama aku mengacuhkanmu,
Tak menyapamu,
Sudah hampir 5 bulan,
Waktu yang cukup lama ternyata,
Hampir-hampir aku melupakan parasmu,
Engkau begitu penting dalam episode kisahku kali ini, aku sadar,
Tapi entah kenapa aku ingin sedikit melupakanmu,
Aku lelah denganmu, semua tentangmu,
Akan tetapi, aku terlalu kelewat batas nampaknya.
Apakah engkau marah padaku?
*Hening*
Harusnya aku sadar, pastinya engkau marah,
Maafkan aku atas sikapku selama ini,
Engkau selalu bersabar menungguku,
Engkau yang terkadang sekelebat muncul,
Sekedar berharap aku akan menyapamu,
Tapi apa? 
Aku masih saja sibuk dengan urusanku,
Maaf atas sikap acuh tak acuhku,
Aku sendiri juga sudah lupa apa yang aku lakukan selama ini tanpamu,
Sekali lagi maafkan aku...
Maukah kau berdamai denganku?

Sabtu, 01 Desember 2012

Tiba-tiba

Semula biru menjadi kelabu
Secercah cahaya muncul, disusul gemuruh
Titik titik kecil mulai jatuh, semakin lama semakin menjadi
Aroma tanah menyeruak memberikan rasa nyaman
Angin bertiup kencang, menggoyangkan seluruh alam
Mereka berlomba, akhirnya menggenang, bahkan tumbang
Para penghuni bumi ikut merayakan, atau kesusahan?
Mereka yang selalu kotor, keluar bergerombol
Menunggu surut mungkin, sepertiku
Aku mengkerut, sedikit takut
Bergumam tasbih, zikrullah
Mencoba menikmati dan bersyukur