Selasa, 24 November 2015

Beda

Kita tak selalu sama, bertolak belakang.
Ketika aku menyukai A dan kamu tidak.
Ketika kamu begitu dewasa dan aku begitu manja.
Ketika aku menyukai manis dan kamu lebih suka asam.
Ketika aku banyak diam dan kamu banyak bicara, atau sebaliknya.
Iya, kita memang beda, tapi aku menikmati setiap beda di antara kita.
Karena beda semakin membuat dunia kita semakin berwarna bukan?

Kamis, 05 November 2015

Drinking Jar Idaman

Saya suka sekali dengan jar, iya gelas kaca yang cantik dan enak dipandang mata. Ceritanya sudah ngidam sejak lama, beberapa bulan yang lalu deh. Sudah searching olshop yang jual jar, tapi belum kesampaian beli karena nunggu harga miring. Dulu pernah ikutan giveaway, biar dapat gratisan, tapi belum rezekinya, gak menang, hehee

Bulan kemarin ada giveaway lagi dalam rangka ulang tahun pertama olshop @rappoku (akun IG olshop yg jual jar2 cantik dan super lucu). Hadiahnya banyak lho, ada 3 challenge, saya ikut 2 challenge saja. Yang pertama kreasi angka 1 dengan apa pun, terserah kita. Sama ajak teman untuk ikutan giveaway ini. Tanggal 4 november diumumin pemenang, alhamdulillah saya menang vocher belanja di @rapppoku senilai 50k. Gak sabar nih buat beli jar cantik disana. Ceritanya mau belanja drinking jar bening lid stainless. Kayak pict di bawah ini nih, bagus ya? :)
Gak sabar belanja dan sampai di tangan..


Cerita Kuter

Apa sih kuter itu? Ada yang belum tahu? Kuter singkatan dari kuis hunter, profesi dimana berburu sesuatu yang gratis atau murah, gak semuanya gratis ya, karena butuh modal dan keuletan yang luar biasa. Modalnya apa? Jaringan internet, beli produk yang akan direview, atau bungkus produk yang akan diikutkan undian dan masih banyak lainnya. Tidak semua usaha berhasil ya teman, banyak gagalnya malahan. Kalo teman merasa kok menang terus. Dibalik itu terdapat banyak kegagalan yang terkadang membuat kecewa dan hampir putus asa. Karena kita hanya me-share yang kita menangin saja. Walaupun banyak kalahnya, harus selalu dicoba, karena kita tidak tahu dimana Allah menempatkan rezeki kita. Maju terus pantang mundur.

Saya termasuk kuter, tapi kurang fanatik, kurang ngoyo gitu lho. Jadi mendapat hadiahnya kurang cetar membahana. Pingin kayak kuter2 yang lain, mendapatkan iphone, gadget, TV LCD, mesin cuci, voucher belanja seabrek, liburan ke luar negeri, motor, bahkan mobil dan masih banyak hadiah2 lainnya yang bikin iri, pingin dikasih rezeki juga sama Allah melalui jalan ini. Masih terus berusaha dan berdoa.

Nah, ceritanya kuter2 senior lagi pada dapat motor dari undian sosis dan oli. Rasanya seneng liat nama mereka nyantol, rasanya juga pingin nama kita nyantol di pengumuman. Tapi sedang proses usaha nih, semoga termasuk pemenang, semoga tak patah arang untuk selalu berusaha dan istiqomah berdoa. Semoga tidak kecewa berlarut jika kalah. Semoga selalu bisa berbagi dengam sesama, rezeki kan dari Allah. Jangan lupa sisihkan hak sesama yg membutuhkan dari rezeki yang kita terima. 

Selasa, 15 September 2015

Keep Creative with Samsung Tab A S-Pen from Blibli.com

Menjadi kretif dimana pun adalah mimpi saya, tak terbatas oleh tempat atau waktu. Maunya kapan pun dimana pun bisa menuangkan ide-ide kreatif. Langsung tersalurkan, tanpa ada penundaan, sehingga otak akan selalu terasah untuk produktif. Ide juga tidak hanya sebuah angan belaka, akan tetapi bisa terealisasikan secara mudah dan terarah.

Minggu, 16 Agustus 2015

Absurd

A1 : Sedang apa?
A2 : Sedang kesepian.
A1 : Rindu?
A2 : .............

~~~~~

A1 : Mau ngapain?
A2 : Menikmati kesendirian.

Rabu, 10 Juni 2015

Kamera

Aku suka kamera,
Dia merekam apa pun yang kita suka,
Walaupun aku tahu, mata memang yang paling istimewa,
Lensa yang paling canggih,
Dengan memori otak yang luar biasa, tak ada duanya,
Tapi aku masih tetap menyukai kamera,
Merekam setiap momen dan semua orang bisa menikmatinya, bukan hanya aku,
Menunjukkan pada dunia tentang realita yang ada, entah itu baik atau buruk.

Kamis, 04 Juni 2015

Kesepian

Entah mengapa aku merasakan kesepian yang amat sangat. Tak ada yang tahu, tapi kamu  selalu mengetahui. Ah, malu rasanya, kamu bahkan mengetahuinya tapi aku masih saja sibuk mencari 'teman' untuk meramaikan sepinya hatiku. Ingin rasanya menampar diri sendiri, membangunkan jiwaku yang tertidur lelap karena tersihir sesuatu yang semu. Hatiku terasa sesak, padahal sebenarnya dia kosong, mungkin dia sakit. Tapi sepertinya aku sudah terlalu lama merasakan hal ini, sangat menyiksa rasanya.

Wahai hati, maafkanlah aku yang telah membuatmu tersesat. Maafkan jika sekarang membuatmu sakit dan selalu merasakan kesepian. Aku bahkan merasakan apa yang kau rasakan sekarang. Ah, maaf saja pasti belum cukup menenangkan, bukankah aku seharusnya mengobati? Kesepian yang menyakitkan, yang tak seharusnya dirasakan.

Rabu, 20 Mei 2015

Tentang Rasa

Pernahkah kamu merasa aman ketika berada dekat dengan seseorang?
Merasa sangat bahagia ketika melihatnya dalam keadaan sehat dan baik-baik saja,
Merasa sedih ketika akan berpisah dengannya walaupun hanya untuk sementara waktu, dan merasakan kesepian seolah ada sesuatu yang hilang?

Jumat, 15 Mei 2015

Belanja Online? Intip Produk Terlengkap di Blibli.Com

Panas terik hari  itu otomatis membuat saya dan dua teman saya untuk mengibaskan tangan, mencoba meredam panas yang menyerang muka kami yang memerah. Keringat tak hentinya mengalir, membuat hampir basah baju yang kami kenakan. Begitulah suasana perjalanan kami ke pasar modern yang serba ada, katanya. Kami berangkat naik kendaraan umum, karena kami tidak mempunyai  kendaraan pribadi, serta lokasi yang cukup jauh dari tempat kami tinggal. Kami naik angkutan umum yang tidak ada AC-nya jadi bisa dibayangkan kan panasnya seperti apa? Sesampainya di tempat tujuan, kita segera berburu apa yang kami butuhkan. Suasana di dalam pasar memang tak sepanas di luar. Tapi cukup membuat kami lelah, karena luasnya tempat tersebut dan kami harus berjalan dari satu toko ke toko lain untuk mencari barang yang bagus dengan harga yang pas. Setelah kegiatan memilih dan menawar hingga membawa barang yang cocok, kami  memutuskan untuk pulang. Barang bawaan kami pun seabrek dan lumayan berat, masih harus berpanas-panasan di angkutan umum. Tapi, ya sudahlah, kami lakukan itu semua demi mendapatakan barang-barang yang kami butuhkan, semacam baju atau pernak-pernik elektronik lainnya.

Sabtu, 02 Mei 2015

Rindu #3

Hai kamu, apa kabar? Baik-baik saja kan?
Ternyata aku merindukanmu. Hahaa, aku tak menyangka kau akan mendapatkan kepingan rinduku. Kamu tak perlu tahu, kamu juga tak akan pernah mau tahu
Aku selalu berpura di depanmu bahwa aku memimpikan sosok lain. Sosok yang selalu melengkapi sesuatu yang hilang dari bagian dariku. Kau hanya diam, bahkan tak marah, mungkin kau tahu aku hanya menceracau tidak jelas,
Atau kau berpikir tak ada sosok lain yang akan datang padaku karena aku super cerewet, bahkan terhadap hal kecil sekalipun. Atau mungkin kau tahu aku hanya berpura. Iya, aku hanya berpura, dan setelah kusadari, semua yang aku impikan sudah melekat erat pada dirimu. Mungkin itu semacam mantra, doa berulang yang secara ajaib terkabul begitu saja.

Kau tak sempurna, iya aku tahu, tak ada manusia sempurna di dunia ini, apalagi aku? Jangan tanya. Tapi aku masih menyukai sesuatu yang mendekati sempurna, dan mungkin aku dan kamu bisa bekerja sama untuk menggapainya, bukankah lebih baik seperti itu?
Dan kini aku merindukanmu, mungkin karena kita terlalu karena sibuk dengan urusan masing-masing, atau hanya kamu?
Entahlah, yang pasti aku rindu padamu, aku sudah menitipkannya pada angin yang berhembus kemarin sore, apakah kau menerimanya?
Lusa lalu aku juga berbisik pada bulan, apakah dia sudah memberitahumu?
Minggu lalu aku berteriak pada matahari bahwa aku sangat merindukanmu.
Bulan lalu aku berbincang dengan bunga-bunga yang bermekaran, tentang rinduku padamu. Apalagi langit, pasti sudah bosan mendengar aku bergumam sepanjang hari tentang kamu. Yang pasti aku rindu padamu, entah kamu tahu atau tidak tahu.


Rabu, 11 Februari 2015

Kamu, Bahagiaku

Disini kita memulai kisah, bermula hanya aku dan kamu. Kita membangun asa bersama, suka dan duka selalu menghiasi langkah kita. Aku sangat suka berada disini denganmu. Di kursi itu, aku selalu melihatmu duduk diam, khusyuk memandang sebuah buku. Iya, kamu sedang bercinta dengan bukumu, aku pun tak akan mengganggu. Dari sini aku hanya memandangimu, cukup senang hanya dengan melihatmu serius melahap buku. Kamu mencintai buku, dan aku dengan senang hati akan membelikanmu buku dan membuatkan rak buku unik untukmu. Juga selalu menyiapkan secangkir teh dan sepotong kue yang aku racik sendiri dengan tanganku.

Di depan, biasa aku duduk denganmu, menghabiskan sore, di bangku itu. Memandang ke arah bunga berjajaran, cantik menghiasi halaman kita. Iya, kamu yang menanam bunga-bunga itu, supaya aku senang, ujarmu. Kamu pula yang menyusun pagar putih kayu berjajaran di muka, hingga aku merasa aman, ketika beberapa saat kamu meninggalkan aku. Sebenarnya tak perlu kau hiasi halaman kita, cukup ada kamu yang mengalirkan perhatian dan sayangmu padaku, sudah cukup hangat dan indah semua yang ada disini.

Suatu saat nanti, disini akan ramai dengan suara tangisan atau tawa dari si kecil kita. Cukuplah dinding dan atap ini yang selalu merekam langkah dan kisah kita.

Jumat, 30 Januari 2015

Ayo Melek Gizi, Menuju Bangsa Sehat Berprestasi

Gizi adalah salah satu cikal bakal dari kesehatan generasi penerus bangsa. Kesehatan akan berpengaruh pada prestasi yang nantinya akan berdampak pada kualitas penerus bangsa Indonesia. Siapa yang tidak mau menjadi bangsa maju dengan generasi yang berpretasi? Pastinya mau donk ya… Namun, sampai sekarang pun, masih banyak masyarakat yang belum mengerti akan pentingnya gizi untuk kehidupan. Di beberapa wilayah, mungkin karena faktor ekonomi yang terbatas, secara otomatis memaksa orang tua untuk memberikan asupan makanan kepada anaknya secara apa adanya. Makanan untuk orang tua saja masih kurang apalagi untuk anak mereka. Bagi yang masih berusia bayi pasti memiliki risiko untuk menderita gizi kurang atau bahkan gizi buruk, dimana asupan makanan ibu masih kurang yang pastinya akan berdampak pada kualitas dan kuantitas ASI. Masih dicemari lingkungan yang tidak steril, tak jarang anak akan terkena infeksi yang berakibat pada status gizi dan terganggunya kesehatan si anak. Iya, faktor ekonomi masih mendominasi penyebab munculnya anak gizi kurang atau gizi buruk sekarang ini selain juga pengetahuan yang kurang.

Pernah mendengar slogan gizi “You are what you eat”? Slogan tersebut mengingatkan kita akan kondisi kesehatan kita kelak terhadap apa yang kita makan pada saat ini maupun masa lalu. Gizi merupakan salah satu penentu kesehatan masa depan kita. Namun, banyak orang yang belum sadar dan peduli akan kebutuhan gizinya. Bahkan orang yang sakit banyak yang mengabaikan tentang hal ini. Kita lihat contoh saja, misal kita dalam kondisi tidak enak badan karena cuaca yang buruk dan belum sampai jatuh sakit, sebenarnya kita bisa mencegahnya tanpa menunggu sampai terdiagnosa ‘sakit’. Kita bisa konsumsi makanan sumber vit. C tinggi atau suplemen vitamin C yang beredar di pasaran, konsumsi makan yang cukup, minum air putih cukup dan istirahat cukup. Kalau kita konsisten, maka kita pun bisa sehat tanpa harus konsumsi obat yang bermacam-macam. Itu hanyalah salah satu contoh kecil, bagaimana dengan pasien-pasien yang terdiagnosa penyakit degenaratif yang mengakibatkan hasil laboratorium tidak normal dan berdampak pada tidak sehatnya tubuh. Kita bahkan bisa mencegahnya dengan memiliki pengetahuan gizi yang luas dan konsisten untuk disiplin menjalankan pengaturan makan secara seimbang.

Gizi bukanlah satu-satunya faktor penentu kesehatan, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi, misal faktor keturunan, gangguan anatomi fisiologi maupun sakit bawaan atau faktor lain yang memang tidak bisa dilakukan usaha preventif. Namun, dengan didampingi asupan gizi seimbang diharapkan yang sudah jatuh dalam kondisi sakit bisa kembali dalam kondisi bugar dan terpenuhinya gizi tanpa memperparah keadaan sakit. Gizi merupakan salah satu faktor penentu kesehatan masa depan yang harus terus dikembangkan dan disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat demi tercapainya Indonesia sehat, sehingga kesadaran akan pentingnya gizi semakin meningkat.

Tanggal 25 Januari 2015 kemarin diperingati sebagai 'hari gizi nasional', syukur Sari Husada bekerja sama dengan komunitas peduli gizi mengadakan ‘Karnaval Ayo Melek Gizi’. Program ini mengenalkan tentang gizi kepada masyarakat agar lebih mengenal dan peduli akan gizi. Disini terdapat berbagai macam acara yang sangat bermanfaat bagi pesertanya. Sayangnya saya tidak bisa mengikuti acara ini. Namun, saya sangat senang dan bangga atas kepedulian Sari Husada untuk mengampanyekan gizi kepada masyarakat sehingga nantinya pengetahuan tentang gizi semakin bertambah. Kegiatan ini diawali dengan jalan sehat, diharapkan peserta juga rutin melakukan aktivitas fisik untuk kesehatan tubuhnya. Terdapat parade sepeda onthel yang dihias dengan bahan pangan bergizi. Ondel-ondel berhias kostum gizi buah dan sayur, hal ini dapat mengenalkan kepada anak untuk mengetahui variasi sayur, dan diharapkan anak juga tidak memilah-milih dalam konsumsi jenis sayur. Ada booth edukasi, dimana masyarakat atau peserta bisa berkonsultasi mengenai gizi dan pastinya akan diberi tahu mengetahui pendidikan gizi sesuai dengan kebutuhan personal masing-masing, karena kebutuhan gizi tiap individu pastilah berbeda. Selain itu ada demo masak makanan sehat, diharapkan peserta mampu memilah jenis bahan makanan yang sehat dan mengolahnya secara cerdas, karena kandungan gizi makanan juga berpengaruh terhadap suhu pemasakan dan sebaiknya tidak melulu digoreng, sebagaimana kebanyakan masyarakat mengolah makanannya sekarang ini.

 Parade Karnaval Ayo melek Gizi
melintasi rute Monas menuju Bundaran HI
dan kembali lagi ke Monas,
semangat jalan sehatnya yaaa...

Ini nih penampakan sepeda onthelnya, lucu abis deh..

Ondel-ondel yang sudah dihias dengan aneka sayur dan buah,
rasanya ingin melahap buahnya, segar euuy :)

Mau konsultasi gizi?
Mampir aja di booth edukasi, ada Ahli Gizi yang siap melayani

Sudah terbayang kan betapa seru, menarik dan bermanfaatnya acara ini. Foto di atas saya ambil dari fans page Nutrsi untuk Bangsa ya. Peserta pasti semakin bertambah pengetahuan gizinya, dan diharapkan mampu menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Memilih menu dengan gizi seimbang, memiliki pola makan yang sehat, selain itu juga membiasakan pola minum yang baik dan jangan lupa untuk membiasakan aktivitas fisik yang cukup untuk menjaga kebugaran tubuh.

Program karnaval ayo melek gizi sudah sangat oke, mungkin lebih baik lagi jika diadakan tidak hanya di ibu kota. Selain itu program penambahan pengetahuan gizi tidak hanya untuk warga kota yang kebanyakan pengetahuan gizinya sudah cukup baik. Di pelosok desa sana, masih banyak masyarakat yang pendidikan rendah dengan pengetahuan gizi kurang, disamping kemampuan ekonomi yang minimalis. Bahkan program ASI ekslusif 6 bulan masih dipertanyakan atau masih menjalankan ASI ekslusif 4 bulan. Mari kita telisik lagi, dimana kader gizi sekarang. Masih juga ada siswa SD bahkan gurunya yang menyebutkan 4 sehat 5 sempurna, dimana semboyan gizi tersebut sudah tidak berlaku dan sudah diganti dengan ‘Pedoman Gizi Seimbang’. Masih banyak masyarakat di pedesaan yang tidak mau aktif dan tidak mau tahu menahu mengenai gizi. Ini adalah beberapa hal yang perlu dibenahi. Semoga Sari Husada dengan program ‘Ayo Melek Gizi’ nantinya akan menuju ke arah sana, ada intervensi bagi masyarakat desa untuk meningkatkan pengetahuan gizi sehingga tidak terjadi salah kaprah tentang gizi.

Pengetahuan gizi harus selalu ditingkatkan untuk semua lapisan masyarakat, karena gizi merupakan salah satu faktor penentu kesehatan masa depan. Mari kita bersama-sama mengampanyekan program 'Ayo Melek Gizi' sehingga pengetahuan dan kesadaran gizi masyarakat semakin meningkat. Mari membangun gizi seimbang, sehingga bisa menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat dan berprestasi.