Selasa, 05 Februari 2019

Gatal-Gatal Merah itu Bernama Biduran

Jum'at, 4 Januari 2019

Sebelum tidur, seperti biasa, lampu dimatikan. Si kecil sudah nen, tapi kali ini beda, gelisah, kucek mata, sama belakang kepala, area leher, biasanya memang suka garuk gitu, tapi ini sambil nangis. Terus dinyalakanlah lampu, dan kami kaget, lehernya merah-merah, mata kiri (kelopak) juga merah, agak bengkak. Duh, kenapa ini lah nak, maafkan kami ya. Aku gendong, si kecil masih garuk-garuk sembari nangis. "Iya nak, gatal banget ya, ibu bantu apa nak?", Ocehku, sambil ikut usap-usap area leher si kecil. Tapi dia masih gelisah.
Kukasih lavender, tapi ragu-ragu.
Terus ditimpa krim zaitun, wis bismillah.
Buka baju, mau dimandikan tapi sudah malam. Akhirnya kugendong, sambil dikipasin, agak reda tangisnya, sambil garuk-garuk. Taruh kasur, beberapa menit kemudian nangis lagi, gendong lagi. Karena sudah masuk jam tidur, dia tidur di gendongan. Taruh kasur, nen.
Masih nangis lagi, masih gatal kayaknya, merah2 di leher semakin bengkak, mata juga. Terus oles krim zaitun.
Alhamdulillah bisa tidur.
Jam 23 sudah kempes bagian leher, tinggal merah2, mata masih bengkak, telinga juga.
Bangun pagi, sudah mendingan, bagian leher sudah bersih. Mata kiri mulai kempes, tapi mata kanan tambah bengkak dan merah.

Sabtu, 5 Januari 2019

Pagi hari, bangun tidur, kami pikir sudah baikan, anaknya ceria, merah jauh berkurang. Kami mandikan seperti biasa, sarapan, main. Sekitar jam 9, merah lagi, area wajah dan leher. Orang tua newbie, panik lah ya. Kontrol ke mana ya? Yaudah, ke faskes 1 dulu deh.
- kenapa nih?
- gak tau dok
- salah makan kali
- nggak deh kayaknya.
- apa karena vaksin MR dok? Rabu pagi vaksin, jumat malam ini keluar merah gatal.
- gak, kalo vaksin MR, sehari, maksimal 2 hari baru keluar
- oh gitu ya ( ini si ibu belum baca juknis vaknis MR)

Di sini, aku merasa gak salah kasih makan.
Ngasih yogurt sih, tapi sudah seminggu yang lalu, hari sabtu kayaknya, masa muncul parah hari jumat.
Aku habis makan udang memang, hari rabu malam. Reaksinya selama itu ya, berarti 2x24 jam.
Rabu pagi, vaksin. Kata petugas gak ada reaksi apa-apa. Tapi bisa demam ringan di hari ke-5.

Beberapa menit sebelum gatal, dia memang main kardus, aku lebih curiga ini sih sebenarnya, kena serangga atau sejenisnya, tapi kok sampai lama sekali, sabtu, minggu, senin, selasa pun masih.

Karena sampai hari selastak kunjung sembuh, kami pergi ke dokter spesialis kulit. Cari di internet, ternyata ada ada dokter kulit terkenal, kami memutuskam ke sana.
Setiba di sana, kami kaget, karena antrean super panjang, terakhir nomor 28 kayaknya. Kuminta persetujuan suami, gimana nih? Yaudah, dafar aja. Baiklah. Setelah menunggu, dapatlah nomer antrian, dapat nomer 2. Eh berapa mbak? Takut salah dengar donk. Nomer 2 mbak, bayi dan ibu hamil gak perlu ngantri. Ooooh. Alhamdulillah Ya Allah.

Tak lama, masuk bertemu dr Arthur,
Kenapa nih?
Gak tau dok.
Merah-merah, berpulau-pulau gitu.

Fyi, aku tuh gak anti vaksin ya, karena memang vaksin baik menurutku. Tapi kan memang faktanya ada KIPI, makanya di juknis disebutkan seperti itu, persentasenya juga kecil. Ya, misal memang anakku dapet kebagian, yasudahlah ya, takdir, yang penting diatasi dengan baik dan sehat kembali. Jadi pertanyannya, ruam pasca vaksin MR tuh kayak gimana sih?