Jumat, 16 November 2018

Kenali Bayi Lebih dalam Yuk

Menyandang status baru menjadi ibu  adalah pengalaman luar biasa, apalagi anak pertama. Harus banyak belajar dan bersabar. Nah, kemarin mengurus Amar adalah pengalaman luar biasa dan banyak masalah (atau sebenarnya hal lumrah) yang ditemui, untung saya hidup di era yang serba canggih, saya langsung bisa mendapatkan pencerahan, walaupun terkadang juga masih kebingungan. Nah, disini adalah masalah bayi baru lahir yang dialami oleh amar.

Tali Pusar Basah
Sehari setelah lahir, bayi saya langsung didiagnosa tali pusar basah dan tidak diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Waktu itu kami kecewa berat, rasanya sudah ingin kembali ke rumah yang nyaman, dan mengurus bayi dengan bebas, lha ini ditunda. Dokter bilang, nanti akan diajari cara mengatasi hal tersebut dengan menutulkan alkohol di sekitar tali pusar. Nah, setelah 1 bulan amar lahir, baru tahulah saya kalau penggunaan alkohol ini menjadi perdebatan, karena ada yang tidak menyarankan pemberian alkohol. Yasudahlah, sudah terlanjur juga, dan dulu saya belum mengetahui tentang masalah ini. Dan ternyata tali pusar basah ini masih berlanjut ke masalah yang lain.

Kuning
Hari ketiga di rumah sakit, saya masih menanti dokter berkunjung dan berharap sudah diperbolehkan untuk pulang. Namun, kali ini pun saya mengalami kekecewaan, karena masih belum diperbolehkan pulang karena amar kuning. Jadilah amar diharuskan untuk cek darah, waktu itu dari hasil lab, dokter menyarankan untuk disinar. Deg, duh, setuju gak ya? Waktu ini saya galau, sebenarnya waktu itu saya tahu bahwa kuning pada bayi itu normal, tapi saya belum tahu mengenai ambang batas kadar bilirubin yang perlu sinar atau tidak. Akhirnya manut sama dokter dan disinar, syukur bisa rawat gabung, jadi amar disinar di kamar inap saya. Alhamdulillah, saya masih bisa menyusui langsung dan peluk gendong amar.

Bercak Warna Pink di Popok

Mata Belekan
Sejak di rumah sakit, mata amar belekan gitu, ada kotoran kuning di sudut matanya, di bagian kiri saja. Dan ternyata itu normal pada bayi, ketika saya tanyakan dokter, cukup dipijat aja dari arah sudut mata ke arah hidung. Tapi karena gak sembuh-sembuh, saya bersihkan dengan kapas lembut dan air hangat, tapi tidak rutin, alhamdulillah tiba-tiba saja hilang itu belek.

Umbilical Granuloma
Sejak pulang dari RS, pusar amar sudah puput, tapi masih ada bercak kuning di sekitar pusar. jadi semacam kotoran telinga berwarna kuning muda di pusar amar. Setiap habis mandi pasti kelihatan deh, kotorannya pada lepas sendiri. Nah, suatu sore ketika umur amar 5 minggu, saya melihat pusar amar berwarna merah, seperti darah, panik lah saya, tapi tetap mencoba tenang. Tanya teman dan searching di google. Ternyata itu adalah umbilical granuloma, jadi tali pusar tidak puput dengan sempurna, di artikel tersebut dokter menyarankan untuk memakai albothil, tapi karena obat ini sudah ditarik dari peredaran, jadilah saya bingung dan konsultasi dengan dokter. Di sana saya diberi obat salep dan alhamdulillah setelah pemakaian bisa hilang. Yang tadinya agak membengkak dan merah, menjadi susut dan tidak ada kotoran lagi.

Lidah dan Rongga Mulut Ada Bercak Putih
Mulut amar waktu itu dipenuhi bercak putih. Pertama lihat ini sariawan kali ya. Tapi dia nena lancat jaya, gak merasa sakit dan gak menangis. Googling donk, ada yang bilang jamur, atau mungkin sisa asi. Solusinya katanya bersihkam dengan air hangat atau kasih salep. Waktu kontrol pusar sekalian tanya dokter, katanya rutinkan bersihkan dengan air hangat dan kasa steril dulu, karena kalau dibiarkan memang bisa jadi jamur. Waktu itu dokter bilang bercak masuk kategori sedikit masih bisa dihilangkan dengam rutin dibersihkam. Baiklah, waktu itu mamak langsumg merutinkan, alhamdulillah hilang juga, tapi rutin ya buibuk.

Kolik
Dulu tuh, sering baca tentang kolik, tapi gak tau pasti itu apa. Jadi amar pernah nangis kejer gak berhenti ketika tengah malam, digendong pun masih menangis. Dia berhenti menangis sendiri karena capek mungkin dan setelah kentut.
Jadi mungkin waktu itu amar kolik, saya baca-baca di google. Penyebabnya gak tau, tapi bisa dipicu karena alergen yang dikonsumsi ibu, susu, kacang-kacangan. Logika saya sih, mungkin amar kembung, terus perutnya sakit. Waktu itu saya belum berani pijat amar, karena takut, padahal sudah melihat tutorial, dan amar memang tidak saya pijat ke tukang pijat, hiks.
Solusinya, pijat ILU, si ibu hindari konsumsi makanam pemicu alergi, gendong (duh, ini PR banget, untung waktu itu ada mbah uti, jadi waktu itu yang gendong terus malah mbah utinya, si ibu malah molor diiringi suara tangisan amar)