Aku melihatmu berjalan memasuki gedung itu, wajahmu tampak kuyu dan layu. Engkau terus saja berjalan dan kemudian engkau masuk menerobos pintu, aku masih saja memperhatikanmu. Tiba-tiba mata kita beradu, engkau langsung tersenyum melihatku, datang menghampiri dan menyapaku. Ah, masih saja engkau seperti itu, aku tahu senyum itu hanya palsu.
Rabu, 13 Maret 2013
Selasa, 12 Maret 2013
Rindu Yogya
Entah kenapa aku masih merindukan kota itu. Sebuah kota kecil, akan
tetapi aku sendiri belum sempat menjelajahi di setiap sudutnya. (Eh, tapi salah
juga opiniku tersebut, menurut wikipedia, Yogyakarta adalah kota terbesar di
Pulau Jawa, jadi kota kecil dikhususkan untuk aku yang tinggal di tengah kota,
haha). Memang hanya tiga bulan aku disana, tapi semuanya sudah membuat aku
betah, kecuali laporan tentunya (lihat disini). Apakah karena aku menemukan tambatan hati
disana? Tentu saja bukan, aku juga mungkin sulit untuk menjelaskan mengapa,
mungkin karena aku hanya berputar-putar di tengah kota Yogyakarta, jadi yang
terlihat adem ayemnya saja.
Senin, 11 Maret 2013
Alhamdulillah
Alhamdulillah... oh thank you Allah
Mommy is home, alhamdulillah
Daddy is home, alhamdulillah
Thank you Allah, for Your blessing on me,
Alhamdulillah... oh thank you Allah
I can see, alhamdulillah
I can hear, alhamdulillah
Thank you Allah, for Your blessing on me,
Sebuah nasyid islami anak-anak yang aku pelajari ketika masih duduk di bangku SMP pada saat pelajaran bahasa Inggris, masih selalu terngiang-ngiang hingga saat ini. Mengingatkanku untuk selalu bersyukur akan segala hal, bahwa aku adalah orang yang beruntung atas semua keadaanku saat ini. Segalanya patut disyukuri, apapun itu. Baik buruk yang datang menghampiri, pasti ada hikmah yang wajib dipelajari.
Karena aku rindu mendengar nasyid itu, maka aku bertanya kepada maya, tapi belum ketemu yang versi English-nya, nemunya pake bahasa lain, sepertinya bahasa melayu, tapi aransemennya kurang lebih sama, kalau mau mendengarkan bisa diunduh disini.
Karena aku rindu mendengar nasyid itu, maka aku bertanya kepada maya, tapi belum ketemu yang versi English-nya, nemunya pake bahasa lain, sepertinya bahasa melayu, tapi aransemennya kurang lebih sama, kalau mau mendengarkan bisa diunduh disini.
Sabtu, 09 Maret 2013
My New Hobby : Origami
Lagi-lagi menemukan aktivitas baru yang menyenangkan, masih seputar handcraft. Aku begitu mencintai dunia itu, sungguh sangat menyenangkan membuat sesuatu dengan tangan kita sendiri, apik dan rapi, sesuai dengan keinginanku tentunya. Kali ini seni melipat kertas, yang tenar dengan istilah origami, asal muasalnya dari negeri Sakura.
Sebenarnya kakakku tercinta sudah menekuni dunia origami sejak 2 tahun yang lalu, aku suka melihat hasilnya, tapi belum tergugah untuk berkarya. Dan beberapa minggu yang lalu ketika aku pulang kampung, adik bungsuku pun sibuk dengan dunia kertasnya, membuat banyak sekali bintang-bintang. Tidak biasanya dia menyukai kerajinan tangan, antara senang dan sedih aku melihatnya. Senang karena dia mau berkarya dengan kemampuannya, mau berusaha memotong-motong kertas menjadi banyak sekali lembaran kemudian melipatnya sehingga menjadi sebuah bintang, dia membuat sudah ratusan mungkin, dia masukkan ke dalam gelas berukuran super jumbo. Entah ibuku mendapat gelas itu dari mana, haha. Akan tetapi aku juga sedih karena hasil karyanya diminta sama teman-temannya. Sebenarnya tak apa sih, dia juga baik-baik saja. Tapi entah kenapa aku merasa iba, dia membuatnya, kemudian menghitungnya berkali-kali, tapi tiba-tiba berkurang banyak. Ah, dasar anak kecil gampang dikibulin.
Rindu #2
Aku tak pernah bisa mengontrol sumber air di kedua sudut mataku ketika aku mengingatmu. Engkau yang begitu berharga dalam hidupku. Aku bahkan baru benar-benar sadar betapa beratnya tugasmu di awal usia dewasaku, ah betapa bodohnya diriku. Tapi aku selalu menyayangimu sedari dulu.
Aku tahu aku bukanlah sosok yang baik dan berbakti. Jarak memisahkan yang bisa ditempuh selama 3 jam pun tak membuatku rajin mengunjungimu. Bukannya aku tak rindu, tapi hanya ragu. Apakah bisa bertahan hanya sebentar di istanamu, sementara urusanku disini tak kunjung berlalu. Maka aku putuskan untuk bertahan di perantauanku. Maafkan aku yang tak pandai mengatur waktu.
Bayangmu selalu membuat aku rindu. Engkau yang selalu memasakkan makanan kesukaanku ketika aku bertandang ke istanamu. Engkau yang selalu bersabar menghadapi sifat keras kepalaku. Engkau selalu berpesan untuk menghilangkan sifat buruk itu, tapi tetap seperti inilah aku di usia dewasaku. Tak pernah bosan engkau layangkan doa untukku di setiap akhir sholatmu, sehingga lancar semua urusanku. Beruntungnya aku memiliki seseorang sepertimu dalam hidupku.
Tak mudah memang memainkan peranmu, apalagi harus meladeni sikap nakalku. Ah, banyak kali aku berbuat salah padamu, maafkan aku. Membuatmu bahagia pun aku belum mampu, saat ini hanya doaku yang selalu mengalir untukmu.
Langganan:
Postingan (Atom)