Senin, 11 Maret 2013

Alhamdulillah

Alhamdulillah... oh thank you Allah
Mommy is home, alhamdulillah
Daddy is home, alhamdulillah
Thank you Allah, for Your blessing on me, 
Alhamdulillah... oh thank you Allah
I can see, alhamdulillah
I can hear, alhamdulillah
Thank you Allah, for Your blessing on me,
Sebuah nasyid islami anak-anak yang aku pelajari ketika masih duduk di bangku SMP pada saat pelajaran bahasa Inggris, masih selalu terngiang-ngiang hingga saat ini. Mengingatkanku untuk selalu bersyukur akan segala hal, bahwa aku adalah orang yang beruntung atas semua keadaanku saat ini. Segalanya patut disyukuri, apapun itu. Baik buruk yang datang menghampiri, pasti ada hikmah yang wajib dipelajari.

Karena aku rindu mendengar nasyid itu, maka aku bertanya kepada maya, tapi belum ketemu yang versi English-nya, nemunya pake bahasa lain, sepertinya bahasa melayu, tapi aransemennya kurang lebih sama, kalau mau mendengarkan bisa diunduh disini.

Sabtu, 09 Maret 2013

My New Hobby : Origami

Lagi-lagi menemukan aktivitas baru yang menyenangkan, masih seputar handcraft. Aku begitu mencintai dunia itu, sungguh sangat menyenangkan membuat sesuatu dengan tangan kita sendiri, apik dan rapi, sesuai dengan keinginanku tentunya. Kali ini seni melipat kertas, yang tenar dengan istilah origami, asal muasalnya dari negeri Sakura. 

Sebenarnya kakakku tercinta sudah menekuni dunia origami sejak 2 tahun yang lalu, aku suka melihat hasilnya, tapi belum tergugah untuk berkarya. Dan beberapa minggu yang lalu ketika aku pulang kampung, adik bungsuku pun sibuk dengan dunia kertasnya, membuat banyak sekali bintang-bintang. Tidak biasanya dia menyukai kerajinan tangan, antara senang dan sedih aku melihatnya. Senang karena dia mau berkarya dengan kemampuannya, mau berusaha memotong-motong kertas menjadi banyak sekali lembaran kemudian melipatnya sehingga menjadi sebuah bintang, dia membuat sudah ratusan mungkin, dia masukkan ke dalam gelas berukuran super jumbo. Entah ibuku mendapat gelas itu dari mana, haha. Akan tetapi aku juga sedih karena hasil karyanya diminta sama teman-temannya. Sebenarnya tak apa sih, dia juga baik-baik saja. Tapi entah kenapa aku merasa iba, dia membuatnya, kemudian menghitungnya berkali-kali, tapi tiba-tiba berkurang banyak. Ah, dasar anak kecil gampang dikibulin.

Rindu #2

Aku tak pernah bisa mengontrol sumber air di kedua sudut mataku ketika aku mengingatmu. Engkau yang begitu berharga dalam hidupku. Aku bahkan baru benar-benar sadar betapa beratnya tugasmu di awal usia dewasaku, ah betapa bodohnya diriku. Tapi aku selalu menyayangimu sedari dulu.

Aku tahu aku bukanlah sosok yang baik dan berbakti. Jarak memisahkan yang bisa ditempuh selama 3 jam pun tak membuatku rajin mengunjungimu. Bukannya aku tak rindu, tapi hanya ragu. Apakah bisa bertahan hanya sebentar di istanamu, sementara urusanku disini tak kunjung berlalu. Maka aku putuskan untuk bertahan di perantauanku. Maafkan aku yang tak pandai mengatur waktu.

Bayangmu selalu membuat aku rindu. Engkau yang selalu memasakkan makanan kesukaanku ketika aku bertandang ke istanamu. Engkau yang selalu bersabar menghadapi sifat keras kepalaku. Engkau selalu berpesan untuk menghilangkan sifat buruk itu, tapi tetap seperti inilah aku di usia dewasaku. Tak pernah bosan engkau layangkan doa untukku di setiap akhir sholatmu, sehingga lancar semua urusanku. Beruntungnya aku memiliki seseorang sepertimu dalam hidupku.

Tak mudah memang memainkan peranmu, apalagi harus meladeni sikap nakalku. Ah, banyak kali aku berbuat salah padamu, maafkan aku. Membuatmu bahagia pun aku belum mampu, saat ini hanya doaku yang selalu mengalir untukmu.

Jumat, 08 Maret 2013

Dear My Future

Aku hanya ingin menyapa dan berbagi cerita denganmu. Aku berharap engkau bisa melihat hasil tarian jemariku kelak, walaupun selalu ada peluang engkau tidak akan melihatnya, terkait waktu. Ketika membuat pesan ini usiaku sudah kepala 2, masih ada angka yang sama mengikuti di belakangnya dan masih ada lebih bulan dengan jumlah yang sama pula. Setiap detik jatahku berkurang untuk berkeliaran disini akan tetapi aku merasa belum memberikan manfaat apapun. Aku iri dengan mereka, yang setiap waktunya memberikan manfaat untuk dirinya, keluarga, bahkan orang lain. Aku berharap engkau tidak sepertiku.

Saat ini aku hanyalah seorang pelajar biasa-biasa saja, tak ada prestasi istimewa dan belum bisa membuat orang tuaku bangga. Janganlah engkau meneladaniku, jadilah yang istimewa, seorang pemberani, mengukir prestasi, dan buat bangga orang tuamu.

Aku sendiri tidak tahu ajal akan menjemputmu akan tetapi kelak jika masih ada waktu dan engkau sudah menemukan belahan hatimu. Aku berharap engkau menjadi istri yang sholehah, selalu berbakti kepada suamimu. Bersikap lemah lembutlah kau kepadanya. Lunakkan sifat keras kepalamu.

Hey, apakah kamu tau? Aku sangat menyukai anak kecil, aku berharap engkau memilikinya kelak. Tak sabar rasanya melihat buah hatimu yang lucu dan menggemaskan. Didiklah dia dengan benar, engkau pasti lebih tahu tentang hal itu. Berusahalah untuk selalu beraktivitas di dapurmu, amalkanlah ilmumu, setidaknya untuk keluargamu.

Mungkin itu dulu sedikit pesan dariku dan selalu ada salam rindu dariku untukmu.


With Love,

Aku

Rindu

Aku rindu,
Ketika dahulu dekat denganmu,
Walaupun tak pantas rasanya aku berada di dekatmu,
Tapi aku rindu masa itu,
Hanya ada aku dan kamu,
Bercengkerama pada suatu waktu,
Aku rindu,
Kala perhatianmu tertuju padaku,
Dimanapun engkau selalu menjagaku,
Semua memang salahku,
Aku yang telah menjauh darimu,
Semua ini menghantuiku,
Aku sangat takut jauh darimu,
Kumohon maafkanlah aku,
Aku ingin kembali padamu,
Aku benar-benar rindu.