Selasa, 15 Januari 2013

Ingin Si Kecil Cerdas? Perhatikan Asupan Gizinya!

Anak adalah anugerah terindah dalam kehidupan seorang ibu. Dan setiap ibu pastinya menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang dengan optimal. Oleh karena itu, ibu harus aktif memberikan input yang tepat pada saat periode emas (golden period) si kecil. Apa sih periode emas itu? Periode emas merupakan periode yang sangat vital dalam suatu siklus, dalam masa ini otak atau kecerdasan anak berkembang dengan pesat, kemampuan otak anak dalam menyerap informasi sangat tinggi. Periode emas ini terjadi dalam dua periode yaitu pada trimester ketiga kehamilan dan pada saat bayi lahir hingga usia 3 tahun.
Masa pertumbuhan emas otak merupakan suatu masa yang tidak akan terulang. Oleh karena itu ibu jangan pernah mengabaikan dan melewati masa ini. Dalam masa kritis inilah peran ibu diasah dalam mengasuh si kecil. Ada 3 faktor yang harus diperhatikan dalam optimalisasi kecerdasan anak, yaitu faktor genetik, lingkungan dan asupan zat gizi. Diantara ketiga faktor tersebut asupan zat gizi merupakan faktor penentu utama tingkat kecerdasan anak, sedangkan kedua faktor lainnya berperan sebagai faktor pendukung.
Pada  periode emas pertama, yaitu trimester ketiga kehamilan atau usia janin 7-9 bulan dalam kandungan, otak janin mengalami periode pertumbuhan cepat (brain growth spurt) pertama kali, sel neuron (sel-sel otak) pada otak besar membelah dan membagi dengan cepat. Pada masa ini sangat penting bagi ibu untuk mengonsumsi bahan makanan yang mengandung zat gizi, seperti karbohidrat sebagai sumber energi, protein yang diperlukan untuk pertumbuhan janin, vitamin B6 yang berguna untuk membentuk protein dari asam amino, sel darah merah, otot tubuh dan saraf otak. Seng diperlukan untuk kekebalan tubuh serta berperan dalam perkembangan otak janin, dan vitamin B9 (asam folat) dapat mengurangi kejadian bayi lahir cacat, serta berfungsi dalam pembentukan tabung otak dan sum-sum tulang belakang. Oleh karena itu, Ibu hamil harus memperhatikan asupan makanannya, jangan sampai ibu merasa malas makan atau menjadi pemilih makanan. Ibu tidak boleh menjadi egois, karena ibu tidak hanya makan untuk diri sendiri melainkan juga untuk si kecil.
Masa pertumbuhan emas otak (brain growth spurt) tahapan kedua terjadi saat bayi baru lahir sampai usia 3 tahun. Usia bayi 0-6 bulan sangat disarankan untuk diberikan ASI eksklusif. ASI mengandung nutrisi atau zat gizi yang cukup hingga bayi berusia 6 bulan. Jadi ibu tidak perlu khawatir dan tidak perlu menambah makanan apapun kepada si kecil, karena dengan mengonsumsi ASI saja sudah mencukupi kebutuhannya. Nah, baru menginjak usia 6 bulan selain diberi ASI, bayi bisa diperkenalkan makanan yang disesuaikan kebutuhan dan kemampuan tubuhnya. Pada saat buah hati usia 6 bulan hingga 2 tahun, seorang ibu diuji kreatifitasnya dalam menyajikan dan memodifikasi makanan untuk buah hatinya. Jangan hanya karena si kecil menolak suatu makanan maka ibu langsung berasumsi bahwa anak tidak menyukai ini dan itu, disini seorang anak hanyalah konsumen pasif, dimana dia belum bisa memilih makanan, ibulah yang harus aktif, berusaha agar anak mau dan menyukai berbagai jenis makanan. Karena tidak ada 1 jenis makanan yang mengandung zat gizi lengkap, melainkan dengan kombinasi dari berbagai macam sumber bahan makanan akan saling melengkapi zat gizi sehingga kebutuhan gizi anak dapat tercukupi dengan optimal.
Seorang ibu pasti ingin memberikan asupan gizi yang lengkap untuk tumbuh kembang yang optimal bagi buah hatinya, walupun sudah memberikan variasi menu dari berbagai jenis makanan, mungkin ibu terkadang bertanya-tanya apakah makanan yang diberikan sudah memenuhi kebutuhan gizi? Sekarang ibu tidak perlu khawatir karena Mead Johnson siap menjadi partner ibu dalam menyediakan nutrisi awal terbaik untuk mendukung tumbuh kembang anak. Mead Johnson mewujudkan komitmennya melalui produknya-produknya, salah satunya adalah Enfagrow A+. Enfagrow A+ memiliki program Enfa Smart System yang terdiri dari Smart Nutrition mengenai pemberian nutrisi yang tepat, Smart Stimulation yaitu pemberian stimulasi yang tepat dan Smart Nurturing yaitu mengenai kasih sayang dan peran aktif ibu. Enfa Smart System memberikan panduan praktis bagi Ibu untuk menstimulasi potensi belajar si kecil dan mendukung hebatnya si anak. Enfagrow A+ ini dikhususkan untuk anak usia 1-3 tahun, masa ini masih dalam periode emas. Zat gizi yang terkandung didalamnya berperan dalam perkembangan otak, jadi ibu tidak perlu ragu memberikannya kepada si kecil. 
Enfagrow A+ mengandung zat gizi makro (karbohidrat, lemak, protein) dan zat gizi mikro (vitamin, mineral) yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otak. Kandungan zat gizi Enfagrow A+ dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Informasi Nilai Gizi Enfagrow A+
Setelah mengetahui kuantitas dari zat gizi yang terkandung di dalam Enfagrow A+, pasti penasaran mengapa zat gizi tersebut terdapat dalam susu si kecil. Selanjutnya akan dikupas mengenai perannya dalam perkembangan otak si kecil. Mari kita simak bersama-sama.
Protein
Protein merupakan zat gizi yang berfungsi sebagai zat pembangun. Dalam kaitannya dengan proses kerja otak, protein, terutama dalam bentuk asam amino seperti glisin, glutamate, dan tryptophan, sangat diperlukan membentuk neurotransmitter penghantar impuls saraf dan mempengaruhi perilaku, seperti emosi, kontrol diri dan konsentrasi. Asam amino esensial adalah jenis asam amino yang dibutuhkan tubuh namun tubuh justru tidak dapat memproduksi sendiri dan diperoleh dari asupan makanan, contohnya antara lain adalah cystine dan lysine. Selain itu ada Taurin, merupakan salah satu asam amino yang membuat kinerja otak jadi lebih baik, selain itu juga berperan dalam perkembangan mata anak.
Lemak
Secara kimia, otak banyak mengandung lapisan membrane lemak. Khusus untuk perkembangan otak, agar otak dapat berfungsi dengan baik diperlukan asam lemak omega 3 (asam linolenat) dan omega 6. Penelitian dari Bagian Gizi Masyarakat Universitas Indonesia juga memberikan kesimpulan bahwa asam lemak omega 3 dan omega 6 yang terdapat di dalam ASI, minyak ikan, dan ikan mempunyai peranan  penting dalam meningkatkan kecerdasan anak. Omega 3 termasuk dalam kelompok asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang (Long Chain Polyunsaturated Fatty Acid = LCPUFA). LCPUFA merupakan pembuat utama sistem saraf. Kekurangan (defisiensi) Omega 3 akan menyebabkan adanya gangguan pada sistem penglihatan, daya ingat, gangguan perilaku dan kekebalan tubuh. Salah satu turunan asam lemak omega 3 yaitu Docosahexaenoic acid (DHA) merupakan salah satu nutrisi penting untuk otak. Penelitian membuktikan bahwa DHA dapat memperkuat keutuhan sel otak dan menjamin komunikasi antar sel-sel otak secara efektif dan dapat membangun daya ingat (memori) dan daya tangkap (konsentrasi) si kecil untuk meyelesaikan masalah (problem solving) secara optimal.
Omega 6 juga merupakan LCPUFA. Omega 6 diubah menjadi asam arakhidonat (AA). AA berfungsi sebagai pengantar rangsang antar sel saraf dan membantu perkembangan otak. Omega 6 dapat ditemui pada minyak kedelai.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber zat tenaga atau energi. Energi sangat dibutuhkan otak sebagai sumber energi sel-sel otak dan pembentukan kabel saraf otak untuk proses berpikir. Karbohidrat juga berperan untuk menangkap dan menyimpan data dalam memori otak. 
Vitamin
Vitamin berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi dan balita serta pembentukan dan pengembangan fungsi sel-sel otak, seperti peran Vitamin A dalam membantu pembentukan dan pertumbuhan sel saraf. Begitu juga dengan Vitamin B6 yang berperan dalam membantu proses metabolisme asam amino (protein) yang merupakan salah satu komponen pembentuk otak. Proses pembentukan neurotransmitter juga dibantu oleh vitamin ini. Vitamin B9 atau yang lebih dikenal dengan asam folat juga sangat berperan mencegah kelainan seperti otak tidak berkembang (anensefali). Vitamin lainnya yaitu vitamin C juga berperan sebagai pembentuk neurotransmitter. Kelompok vitamin B kompleks (B1, B2, B6, B12 dan asam folat) diperlukan guna pembentukan neurotransmiter.
Mineral
Mineral adalah unsur pelengkap yang membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah natrium, kalium, kalsium, besi, seng, yodium dan klorida. Natrium, kalium dan kalsium berperan dalam proses neurotransmitter antara satu sel dengan sel saraf lain, termasuk sel otak. Mineral lain, yaitu zat besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan myelin (selaput lemak pelindung akson). Zat besi juga berguna untuk kecepatan penghantar syaraf, pemrosesan informasi dan kecerdasan.
Prebiotik FOS & GOS berfungsi dalam mempertahankan fungsi saluran pencernaan untuk daya tahan tubuh yang lebih baik. Kolin berfungsi untuk pembentukan dan pelepasan asetilkolin, suatu neurotransmitter.

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengetahui betapa pentingnya asupan zat gizi untuk perkembangan otak si kecil. Oleh karena itu, orang tua jangan sampai lengah pada periode emas ini. Disinilah peran seorang ibu diharapkan keaktifannya untuk memberikan asupan zat gizi yang optimal dari berbagai jenis bahan makanan, selain itu bisa memperkenalkan Enfagrow A+ kepada buah hati karena memiliki kandungan gizi penting untuk perkembangan otaknya terutama dalam kemampuan seperti memori, daya konsentrasi dan memecahkan masalah. Hal ini membantu mendukung kemajuan belajar si kecil. Jadi dengan memberikan makanan yang beraneka ragam sesuai kemampuan si kecil dan susu Enfagrow A+ dari Mead Jhonson Ibu tidak perlu khawatir si kecil akan kekurangan zat gizi yang menyebabkan dampak negatif bagi tumbuh kembangnya. Asupan zat gizi harus diperhatikannya sejak anak usia dini, sehingga input yang diberikan menghasilkan output yang diharapkan, yaitu si kecil tumbuh menjadi anak yang aktif, sehat dan cerdas.


Source :
Peran Orang Tua pada Periode Emas pada Anak Usia 0-3 Tahun. Al ‘Ulum Vol.48 No.2 April 2011, halaman 27-32.
Mead Johnson Media Gathering. 2012. [cited Januari 11]. Available on http://www.meadjohnson.co.id/about-meadjohnson/corporate-info/mead-johnson-media-gathering

Tidak ada komentar:

Posting Komentar