Hampir 3 bulan
ini saya menjadi pengasuh big baby yang super lucu dan selama itu pula saya
mulai belajar masak lagi. Sebenarnya tidak ada kewajiban saya untuk memasak,
hal ini sudah menjadi perjanjian awal. Tapi karena saya suka, ya saya masak. Tidak
setiap hari juga saya masak, semaunya saya saja. Kalo lagi gak mood ya jajan di
luar.
Nah, selama 3
bulan ini saya semakin suka memasak, sebenarnya saya sudah pernah belajar
masak-memasak. Waktu jadi mahasiswa ada mata kuliah kuliner dan kawan-kawannya
tapi saya kurang paham dan asal-asalan waktu itu. Jadilah belajar ketika ada ujian dan sewaktu praktikum saja. Apakah
saya menyesal? Iya, kalau ada doraemon pasti saya ke masa lalu dan belajar ilmu
ini dengan serius. Hahaa
Ini catatan
penting untuk para mahasiswa gizi ya, belajar benar-benar waktu kuliah. Ilmunya
sangat bermanfaat untuk jenjang selanjutnya, entah ilmu gizi, kuliner,
psikologi, tumbuh kembang anak, dan lain-lain. Walaupun saya asal-asalan waktu
itu, saya masih bersyukur pernah belajar ilmu gizi dan segala pernak-perniknya.
Jadi saya gak nol besar banget.
Karena saya tipe
pelupa dan cuek, jadilah ilmunya gak tau pada lari kemana. Dan lagi ibuk di
rumah tidak pernah menuntut saya untuk bisa memasak, di rumah jarang banget ke
dapur, paling cuma jadi asisten atau penonton setia yang menyoraki idolanya
sedang beraksi. Bumbu dasar saya juga gak tahu, tahunya cuma goreng mendoan
atau goreng kentang, saya melakukan
tanpa meracik bumbu, dan bisanya hanya menyantap makanan.
Saya sangat
menyukai masakan ibuk, apapun yang dimasak ibuk adalah favorit saya. Makanya punya
cita-cita supaya bisa masak makanan rumahan yang bikin ngangenin suami sama
anak2 kelak, hehe.
Makanya semangat
belajar masak walaupun belum setiap hari. Sebenarnya apa sih manafaat masak di
rumah?
- Lebih higienis
Kita bisa memilih bahan-bahan yang berkualitas dan menjaga setiap proses
pemasakan. Air dari mana, cuci alat kayak gimana. Kita sendiri yang kontrol,
jadi tahu kualitas seperti apa.
- Lebih sehat
Ini relatif ya, saya lebih condong pada pemakaian bahan tambah pangan dan
pemakaian bumbu. Atau proses pemasakannya lebih bisa dikontrol dengan
mengurangi penggorengan atau dengan pemakaian minyak yang tidak berkali-kali.
- Lebih murah (mungkin)
Coba nyonya-nyonya bandingkan beli makanan di restoran dengan masak sendiri
di rumah.
- Lebih variatif
Untuk nyonya-nyonya yang penasaran menu unik dan baru pasti penasaran dan
ingin mengeksekusi di dapur masing-masing donk. Kalau bosan sama makanan warung
tinggal semedi di dapur.
Saya belajar memasak dari berbagai sumber,
kebanyakan minta bantuan google, kadang telpon ibuk, minta info resep ini itu. Banyak
juga grup hobi masak yang sharing ilmu kok.
Nah , saya juga punya website favorit nih,
cek it out :
Website lainnya juga seru kok, tapi pilihan utama ya link di atas, hehe
Masih harus belajar banyak lagi, banyak baca lagi, banyak praktik lagi.
Semangat belajar.
thank info nya sangat membantu, jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2Cyl3pR
BalasHapus