Selasa, 07 Juni 2016

Belajar Masak (lagi) Itu Seru

Hampir 3 bulan ini saya menjadi pengasuh big baby yang super lucu dan selama itu pula saya mulai belajar masak lagi. Sebenarnya tidak ada kewajiban saya untuk memasak, hal ini sudah menjadi perjanjian awal. Tapi karena saya suka, ya saya masak. Tidak setiap hari juga saya masak, semaunya saya saja. Kalo lagi gak mood ya jajan di luar.

Nah, selama 3 bulan ini saya semakin suka memasak, sebenarnya saya sudah pernah belajar masak-memasak. Waktu jadi mahasiswa ada mata kuliah kuliner dan kawan-kawannya tapi saya kurang paham dan asal-asalan waktu itu. Jadilah belajar  ketika ada ujian dan sewaktu praktikum saja. Apakah saya menyesal? Iya, kalau ada doraemon pasti saya ke masa lalu dan belajar ilmu ini dengan serius. Hahaa

Ini catatan penting untuk para mahasiswa gizi ya, belajar benar-benar waktu kuliah. Ilmunya sangat bermanfaat untuk jenjang selanjutnya, entah ilmu gizi, kuliner, psikologi, tumbuh kembang anak, dan lain-lain. Walaupun saya asal-asalan waktu itu, saya masih bersyukur pernah belajar ilmu gizi dan segala pernak-perniknya. Jadi saya gak nol besar banget.

Karena saya tipe pelupa dan cuek, jadilah ilmunya gak tau pada lari kemana. Dan lagi ibuk di rumah tidak pernah menuntut saya untuk bisa memasak, di rumah jarang banget ke dapur, paling cuma jadi asisten atau penonton setia yang menyoraki idolanya sedang beraksi. Bumbu dasar saya juga gak tahu, tahunya cuma goreng mendoan atau  goreng kentang, saya melakukan tanpa meracik bumbu, dan bisanya hanya menyantap makanan.

Saya sangat menyukai masakan ibuk, apapun yang dimasak ibuk adalah favorit saya. Makanya punya cita-cita supaya bisa masak makanan rumahan yang bikin ngangenin suami sama anak2 kelak, hehe.
Makanya semangat belajar masak walaupun belum setiap hari. Sebenarnya apa sih manafaat masak di rumah?

  • Lebih higienis
Kita bisa memilih bahan-bahan yang berkualitas dan menjaga setiap proses pemasakan. Air dari mana, cuci alat kayak gimana. Kita sendiri yang kontrol, jadi tahu kualitas seperti apa.
  • Lebih sehat
Ini relatif ya, saya lebih condong pada pemakaian bahan tambah pangan dan pemakaian bumbu. Atau proses pemasakannya lebih bisa dikontrol dengan mengurangi penggorengan atau dengan pemakaian minyak yang tidak berkali-kali.
  • Lebih murah (mungkin)
Coba nyonya-nyonya bandingkan beli makanan di restoran dengan masak sendiri di rumah.
  • Lebih variatif
Untuk nyonya-nyonya yang penasaran menu unik dan baru pasti penasaran dan ingin mengeksekusi di dapur masing-masing donk. Kalau bosan sama makanan warung tinggal semedi di dapur.

Saya belajar memasak dari berbagai sumber, kebanyakan minta bantuan google, kadang telpon ibuk, minta info resep ini itu. Banyak juga grup hobi masak yang sharing ilmu kok.
Nah , saya juga punya website favorit nih, cek it out :


Website lainnya juga seru kok, tapi pilihan utama ya link di atas, hehe

Masih harus belajar banyak lagi, banyak baca lagi, banyak praktik lagi.
Semangat belajar.

1 komentar:

  1. thank info nya sangat membantu, jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2Cyl3pR

    BalasHapus