Kamis, 14 April 2016

Jerawat Oh Jerawat

Seperti biasa, wajah saya akan nampak tidak rata, terdapat bintik kecil dan besar menghiasi wajah saya. Bahkan ada yang membengkak menyerupai bisul, memerah. Ada apakah kali ini?

Padahal sebelumnya, beberapa teman, saudara, bahkan mantan pacar mengelu-elukan wajah saya yang nampak bersih. Bekas jerawat kabur, jerawat membengkak pun tak ada. 

"Habis facial ya?", 

"Wajahmu kok bersihan, pakai apa?"

"Kok cerahan, gak ada jerawatnya, pakai apa?"

Beberapa celotehan yang terlontar sekitar 3 bulan yang lalu. Iya, wajah saya pernah nampak bersih dan terlihat lebih cerah karena saya memakai produk tertentu, bukan paket cream siang malam kok. Cuma sabun batang produksi negara seberang, entah Jepang atau Philipina, saya lupa. Mungkin nanti bisa saya review produk tersebut di lain waktu.

Berbeda dengan detik ini, iya jerawat sedang ngendon di wajah saya, bahkan beranak pinak. Hingga saya menulis tulisan ini, bintik bengkak saya nambah satu (lagi). Ini adalah keadaan genting, dimana tubuh saya (mungkin) mengalami stress berat. Kenapa ya? Apa karena menyandang status baru menjadi seorang istri, atau wajah saya yang terlalu sensitif terhadap make up (nganten).

Kemungkinan lebih condong pada pilihan pertama, kalau stress, saya pasti mengalami masalah jerawat, sariawan bahkan gangguan siklus datang bulan. Menyandang status baru ternyata tidak mudah, saya merasa baik-baik saya, tapi psikis saya mungkin tidak. Atau ada semacam gangguan hormon mungkin. Sebelumnya saya bekerja, sekarang tidak. Sebelumnya saya memikirkan makanan saya sendiri, sedangkan sekarang saya harus memikirkan makanan suami, mulai dari memikirkan menu dan mengeksekusinya di dapur. Sebenarnya tidak tiap hari saya masak, suami bahkan membolehkan saya tidak memasak kalau saya tidak berkenan (kapan lagi dapet suami kece kayak gini, *ketawajahat). Akan tetapi karena saya menyukai sesuatu yang dikerjakan sendiri, maka saya (kadang) masak. Walaupun hasilnya amburadul, untungnya lagi suami saya orangnya nrimo, enak ataupun gak enak tetap dilahap, walaupun ujung-ujungnya kritik pasti terlontar. Saya mah fine aja, namanya juga lagi belajar, kadang berhasil, banyak gagalnya, hehee.. Eh, kok ceritanya baik-baik, tapi bilangnya stress sih. Saya juga tidak tahu, mungkin saya sedang terkena wife syndrom, takut tidak membahagiakan suami, rasanya malas ngapa-ngapain. Koper belum dirapikan, rumah masih berantakan. Pekerjaannya hanya mager dan bengong. Enak banget ya ini hidup saya.

Untuk perawatan jerawat, saya hanya memakai sabun batangan tadi dan rajin cuci muka. Semoga jerawat yang pada ngedon ini segera sirna, sehingga wajahnya saya bisa bersinar lagi. Kita lihat 3 bulan ke depan apakah ada perubahan atau tidak..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar