Rabu, 10 Juni 2015

Kamera

Aku suka kamera,
Dia merekam apa pun yang kita suka,
Walaupun aku tahu, mata memang yang paling istimewa,
Lensa yang paling canggih,
Dengan memori otak yang luar biasa, tak ada duanya,
Tapi aku masih tetap menyukai kamera,
Merekam setiap momen dan semua orang bisa menikmatinya, bukan hanya aku,
Menunjukkan pada dunia tentang realita yang ada, entah itu baik atau buruk.

Kamis, 04 Juni 2015

Kesepian

Entah mengapa aku merasakan kesepian yang amat sangat. Tak ada yang tahu, tapi kamu  selalu mengetahui. Ah, malu rasanya, kamu bahkan mengetahuinya tapi aku masih saja sibuk mencari 'teman' untuk meramaikan sepinya hatiku. Ingin rasanya menampar diri sendiri, membangunkan jiwaku yang tertidur lelap karena tersihir sesuatu yang semu. Hatiku terasa sesak, padahal sebenarnya dia kosong, mungkin dia sakit. Tapi sepertinya aku sudah terlalu lama merasakan hal ini, sangat menyiksa rasanya.

Wahai hati, maafkanlah aku yang telah membuatmu tersesat. Maafkan jika sekarang membuatmu sakit dan selalu merasakan kesepian. Aku bahkan merasakan apa yang kau rasakan sekarang. Ah, maaf saja pasti belum cukup menenangkan, bukankah aku seharusnya mengobati? Kesepian yang menyakitkan, yang tak seharusnya dirasakan.

Rabu, 20 Mei 2015

Tentang Rasa

Pernahkah kamu merasa aman ketika berada dekat dengan seseorang?
Merasa sangat bahagia ketika melihatnya dalam keadaan sehat dan baik-baik saja,
Merasa sedih ketika akan berpisah dengannya walaupun hanya untuk sementara waktu, dan merasakan kesepian seolah ada sesuatu yang hilang?

Jumat, 15 Mei 2015

Belanja Online? Intip Produk Terlengkap di Blibli.Com

Panas terik hari  itu otomatis membuat saya dan dua teman saya untuk mengibaskan tangan, mencoba meredam panas yang menyerang muka kami yang memerah. Keringat tak hentinya mengalir, membuat hampir basah baju yang kami kenakan. Begitulah suasana perjalanan kami ke pasar modern yang serba ada, katanya. Kami berangkat naik kendaraan umum, karena kami tidak mempunyai  kendaraan pribadi, serta lokasi yang cukup jauh dari tempat kami tinggal. Kami naik angkutan umum yang tidak ada AC-nya jadi bisa dibayangkan kan panasnya seperti apa? Sesampainya di tempat tujuan, kita segera berburu apa yang kami butuhkan. Suasana di dalam pasar memang tak sepanas di luar. Tapi cukup membuat kami lelah, karena luasnya tempat tersebut dan kami harus berjalan dari satu toko ke toko lain untuk mencari barang yang bagus dengan harga yang pas. Setelah kegiatan memilih dan menawar hingga membawa barang yang cocok, kami  memutuskan untuk pulang. Barang bawaan kami pun seabrek dan lumayan berat, masih harus berpanas-panasan di angkutan umum. Tapi, ya sudahlah, kami lakukan itu semua demi mendapatakan barang-barang yang kami butuhkan, semacam baju atau pernak-pernik elektronik lainnya.

Sabtu, 02 Mei 2015

Rindu #3

Hai kamu, apa kabar? Baik-baik saja kan?
Ternyata aku merindukanmu. Hahaa, aku tak menyangka kau akan mendapatkan kepingan rinduku. Kamu tak perlu tahu, kamu juga tak akan pernah mau tahu
Aku selalu berpura di depanmu bahwa aku memimpikan sosok lain. Sosok yang selalu melengkapi sesuatu yang hilang dari bagian dariku. Kau hanya diam, bahkan tak marah, mungkin kau tahu aku hanya menceracau tidak jelas,
Atau kau berpikir tak ada sosok lain yang akan datang padaku karena aku super cerewet, bahkan terhadap hal kecil sekalipun. Atau mungkin kau tahu aku hanya berpura. Iya, aku hanya berpura, dan setelah kusadari, semua yang aku impikan sudah melekat erat pada dirimu. Mungkin itu semacam mantra, doa berulang yang secara ajaib terkabul begitu saja.

Kau tak sempurna, iya aku tahu, tak ada manusia sempurna di dunia ini, apalagi aku? Jangan tanya. Tapi aku masih menyukai sesuatu yang mendekati sempurna, dan mungkin aku dan kamu bisa bekerja sama untuk menggapainya, bukankah lebih baik seperti itu?
Dan kini aku merindukanmu, mungkin karena kita terlalu karena sibuk dengan urusan masing-masing, atau hanya kamu?
Entahlah, yang pasti aku rindu padamu, aku sudah menitipkannya pada angin yang berhembus kemarin sore, apakah kau menerimanya?
Lusa lalu aku juga berbisik pada bulan, apakah dia sudah memberitahumu?
Minggu lalu aku berteriak pada matahari bahwa aku sangat merindukanmu.
Bulan lalu aku berbincang dengan bunga-bunga yang bermekaran, tentang rinduku padamu. Apalagi langit, pasti sudah bosan mendengar aku bergumam sepanjang hari tentang kamu. Yang pasti aku rindu padamu, entah kamu tahu atau tidak tahu.