Sabtu, 09 Maret 2013

Rindu #2

Aku tak pernah bisa mengontrol sumber air di kedua sudut mataku ketika aku mengingatmu. Engkau yang begitu berharga dalam hidupku. Aku bahkan baru benar-benar sadar betapa beratnya tugasmu di awal usia dewasaku, ah betapa bodohnya diriku. Tapi aku selalu menyayangimu sedari dulu.

Aku tahu aku bukanlah sosok yang baik dan berbakti. Jarak memisahkan yang bisa ditempuh selama 3 jam pun tak membuatku rajin mengunjungimu. Bukannya aku tak rindu, tapi hanya ragu. Apakah bisa bertahan hanya sebentar di istanamu, sementara urusanku disini tak kunjung berlalu. Maka aku putuskan untuk bertahan di perantauanku. Maafkan aku yang tak pandai mengatur waktu.

Bayangmu selalu membuat aku rindu. Engkau yang selalu memasakkan makanan kesukaanku ketika aku bertandang ke istanamu. Engkau yang selalu bersabar menghadapi sifat keras kepalaku. Engkau selalu berpesan untuk menghilangkan sifat buruk itu, tapi tetap seperti inilah aku di usia dewasaku. Tak pernah bosan engkau layangkan doa untukku di setiap akhir sholatmu, sehingga lancar semua urusanku. Beruntungnya aku memiliki seseorang sepertimu dalam hidupku.

Tak mudah memang memainkan peranmu, apalagi harus meladeni sikap nakalku. Ah, banyak kali aku berbuat salah padamu, maafkan aku. Membuatmu bahagia pun aku belum mampu, saat ini hanya doaku yang selalu mengalir untukmu.

Jumat, 08 Maret 2013

Dear My Future

Aku hanya ingin menyapa dan berbagi cerita denganmu. Aku berharap engkau bisa melihat hasil tarian jemariku kelak, walaupun selalu ada peluang engkau tidak akan melihatnya, terkait waktu. Ketika membuat pesan ini usiaku sudah kepala 2, masih ada angka yang sama mengikuti di belakangnya dan masih ada lebih bulan dengan jumlah yang sama pula. Setiap detik jatahku berkurang untuk berkeliaran disini akan tetapi aku merasa belum memberikan manfaat apapun. Aku iri dengan mereka, yang setiap waktunya memberikan manfaat untuk dirinya, keluarga, bahkan orang lain. Aku berharap engkau tidak sepertiku.

Saat ini aku hanyalah seorang pelajar biasa-biasa saja, tak ada prestasi istimewa dan belum bisa membuat orang tuaku bangga. Janganlah engkau meneladaniku, jadilah yang istimewa, seorang pemberani, mengukir prestasi, dan buat bangga orang tuamu.

Aku sendiri tidak tahu ajal akan menjemputmu akan tetapi kelak jika masih ada waktu dan engkau sudah menemukan belahan hatimu. Aku berharap engkau menjadi istri yang sholehah, selalu berbakti kepada suamimu. Bersikap lemah lembutlah kau kepadanya. Lunakkan sifat keras kepalamu.

Hey, apakah kamu tau? Aku sangat menyukai anak kecil, aku berharap engkau memilikinya kelak. Tak sabar rasanya melihat buah hatimu yang lucu dan menggemaskan. Didiklah dia dengan benar, engkau pasti lebih tahu tentang hal itu. Berusahalah untuk selalu beraktivitas di dapurmu, amalkanlah ilmumu, setidaknya untuk keluargamu.

Mungkin itu dulu sedikit pesan dariku dan selalu ada salam rindu dariku untukmu.


With Love,

Aku

Rindu

Aku rindu,
Ketika dahulu dekat denganmu,
Walaupun tak pantas rasanya aku berada di dekatmu,
Tapi aku rindu masa itu,
Hanya ada aku dan kamu,
Bercengkerama pada suatu waktu,
Aku rindu,
Kala perhatianmu tertuju padaku,
Dimanapun engkau selalu menjagaku,
Semua memang salahku,
Aku yang telah menjauh darimu,
Semua ini menghantuiku,
Aku sangat takut jauh darimu,
Kumohon maafkanlah aku,
Aku ingin kembali padamu,
Aku benar-benar rindu.

Selasa, 19 Februari 2013

Cara Mengambil Screenshoot PC/Laptop

Dari dulu mau mencari informasi tentang screenshoot laptop, tapi belum sempat, hehe
Mumpung udah tau nich, mau dicatet dulu, biar gak lupa...
Caranya sangat gampang kok..
1. Tampilkan layar yang ingin di shoot
2. Tekan tombol fn+Print screen (prt sc) secara bersamaan pada papan keyboard, letaknya tombol print screen tuh di pojok kanan atas, sebelahnya tombol F12
3. Kemudian buka paint (klik start, all program, accessories, paint), setelah ready, langsung aja klik kanan, pilih paste (ctrl+v)

4. Sudah deh, tinggal dirubah ukurannya sesuai dengan keinginan.

Mudah kan... :)

Selasa, 05 Februari 2013

Semoga

Aku percaya bahwa tidak ada yang sia-sia di dunia ini, apapun itu. Ketika kamu merasa bahwa ada sesuatu yang salah tentang suatu pilihan, atau apapun itu. Ketika kamu menyesal akan masa lalu dan terselip pengandaian semu. Kata pengandaian yang konon katanya hanya bisikan setan belaka. Kadang terbersit hal-hal seperti itu, hawa nafsu, berkeluh kesah, semuanya manusiawi. Akan tetapi semuanya hanya akan membuat semakin terpuruk. Sekarang, aku berusaha mencari cahaya di tengah redupnya jalanan. Selalu belajar dari pengalaman yang hanya tak seberapa. Selalu, selalu dan selalu berusaha memandang dari sisi positif, apapun itu. Akan mencoba memperbaiki lampu-lampu yang telah rusak, agar dia kembali terang. Jalanku yang redup, semoga nantinya akan kembali hidup.

***

Berteori memang hal sangat mudah dibandingkan praktik. Ketika kamu mengetahui baik buruknya sesuatu, akan tetapi tak jarang kau selalu mendekat. Lagi-lagi manusia, munafik. Lagi-lagi tak sesuai rencana. Ketika hati nurani dan tindakan mulai berdiskusi dan akhirnya nuranimu terkalahkan oleh nafsumu, ah manusia. Kembali mulai dari awal, mencoba merangkak menggapai teori kebenaran.

***

Roda kehidupan selalu berputar. Kita pengisi poros hanya bisa mengikuti alur, kadang di atas, atau di bawah. Pasrah atau berusaha? Entahlah, hidup adalah sebuah teka-teki. Suka, duka selalu datang silih berganti. Begitulah proses, mungkin.

***

Kuputuskan untuk berdamai dengan kehidupan, menikmatinya, apapun itu dengan segala tanda tanya dan lika-liku. Berusaha menghidupkan cahaya yang telah redup. Berusaha memperbaiki jalan yang sudah berlubang. Walaupun awan kelabu pasti berkunjung, ditemani sang hujan. Tapi aku selalu percaya, datangnya sang hujan, suatu waktu akan ditemani sang pelangi, berwarna.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (QS. 94 : 5-8)