Sabtu, 04 Februari 2017

Cerita #PiringMakanku

Awal tahun saya memberikan challenge kepada diri saya untuk untuk menyajikan makanan sehat dalam keseharian. Demi apa? Demi hadiah donk, walaupun pada akhirnya kalah. Tapi saya juga sudah mempersiapkan mental, apapun hasilnya, karena itulah yang terbaik (sok bijak). Jadi Piring Makanku adalah cara mudah untuk menyajikan makanan dengan gizi seimbang. Well, sejujurnya saya juga baru mendengar istilah tersebut, makanya saya tertantang. Selain menyajikan menu sehat, saya juga harus mengabadikan foto tersebut, jadi belajar ganda nih, yippiie.. Bermain kamera handphone milik klien juga partner hidup saya.



Ketika pertama membaca syarat ketentuan, langsung ingin berpartisipasi. Membayangkan beberapa menu dan membuat siklusnya. Inginnya sih membuat membuat menu 7 hari, tapi hanya bisa membuat siklus 4 hari, dan hanya bisa mengeksekusi 3 varian menu. It’s okay, sudah berusaha semaksimal lho itu, hehe

Dan prosesnya sangat seru dan asyik, memasak menu komplit, menata di piring saji terus diabadikan pake kamera handphone. Cukuplah membuat berkeringat dan membuat rumah berantakan (eh, sudah biasa kok kalo berantakan mah, hehe)

Daaan, inilah hasilnya...

Menu pertama

Kombinasi menu ini sudah biasa saya masak dalam keseharian. Ini bento versi rumah yang murah meriah, walaupun nasinya masih biasa saja. Belum mencoba diberi perlakuan apapun, next kita cari tips agar nasinya kenyal kayak bento beneran yang dijual di restoran. Terus masih kurang pelengkap yang digoreng-goreng itu, semacam rolade atau eggroll atau eby fry, hehe.



Menu kedua

Menu keseharian juga sih, nasinya aku modifikasi, aku tambah jagung manis karena buat ikutan challenge. Tapi tambah enak lhoh, maklum lah ya, jagung manis memang sudah enak dari sananya. Tumis pare ini memang kesukaan saya, tapi saya kurang puas dengan penampakannya, kelihatan layu. Mungkin karena sebelum dimasak saya taburi garam dan diremas-remas. Kalau masak pare suka-suka saya sih, kadang saya taburi garam kadang tidak, kalau gak ditaburi garam parenya tampak lebih segar dan masih berwarna hijau, atau mungkin terlalu lama memasaknya juga bisa dink. Lauk hewaninya rolade telur aku kasih campuran wortel dan sosis cincang.



Menu ketiga

Menu terkahir ini gak biasa, benar-benar menu yang diusahakan sehat dan meminimalisir penggunaan minyak. Makanan pokoknya menggunakan kentang yang dipanggang. Tempenya saya bikin steak, telur ceploknya dicetak pakai paprika biar semakin cantik. Sayurnya hanya direbus sebentar tanpa bumbu apapun. Kalau masalah rasa, saya mah bisa menerima, karena lidah saya sudah saya setting untuk menerima semua jenis makanan kecuali yang gosong, tidak halal dan ekstreme. Nah, steak tempenya ini lembut banget, waktu itu sangat cocok untuk saya yang sedang sariawan dimana buat mengunyah aja susah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar