Selasa, 10 Desember 2013

Lagi-lagi kau merengek,
Sudah aku kirim pesan berulang,
Masih saja tak ada perubahan,
Mungkin lebih baik aku diam,
Berpura kita tak saling kenal,
Kalau waktu boleh terulang,
Aku pasti memilih diam,
tak akan ada suara antara aku dan kau,
Tapi yakinlah ini bukan sebuah penyesalan,
Hanya harapan lebih,
Harapan antara aku dan kau,
Yang terbalut dalam diam,
Hingga walau hanya diam,
Aku dan kau selalu pengertian.

Warna

Dulu aku sangat suka bermain warna, sangaaat sukaaa, ketika temanku merasa hal itu adalah hal yang sulit dan membosankan, aku menikmati setiap prosesnya. Aku memulainya dengan membuat lingkaran warna, sejak saat itu aku mengenal warna dan mengetahui sedikit kombinasi warna. Dan jika kau padukan 2 warna primer, maka akan muncul warna-warna lain. Walaupun sampai sekarangpun aku tak hapal nama mereka satu persatu, saking banyaknya hasil kombinasi mereka. Begitulah keajaiban warna. Sampai sekarangpun aku masih menyukainya, walaupun belum pernah berkutat langsung dengan mereka, sekarang aku hanya bisa menikmati hasilnya dan aku tetap menyukainya.

Hidup itu....

Akan selalu ada hitam dan putih dalam hidup ini yang membuatnya menjadi abu-abu. Akan tetapi aku mempunyai merah, kuning dan biru, yang membuat hidup lebih berwarna, bahkan jumlahnya lebih dari sekedar 12 pensil warna. Dan akan semakin bervariasi jika aku menambahkan sedikit sentuhan putih atau hitam.

Hidup adalah bagaimana cara memandang dari kacamata masing-masing. Dan bagaimana menyikapi akan segala hal. Baik buruk pasti ada, pasti berpapasan. Belajar dari semuanya, hindari yg buruk dan petik yang baik.

Jumat, 22 November 2013

Phobia

Phobia adalah perasaan ketakutan yang berlebihan terhadap suatu hal, sebagian orang lain menganggap biasa saja, tapi bagi orang tertentu hal tersebut adalah sesuatu yang sangat menyeramkan dan meninggalkan trauma tersendiri. Aku lumayan sering merasakan hal tersebut, mungkin akunya saja yang terlalu berlebihan. Tapi beginilah adanya, mungkin karena aku juga terlahir sebagai seorang perempuan yang memiliki hati terlalu rentan dan aku termasuk orang yang pemikir jadi banyak ketakutan akan sesuatu.

Entah sejak kapan, aku takut sama yang namanya petir, sekarang ini ketakutan semakin parah dan menjadi-jadi. Suara yang menggelegar menurutku bak amarah Sang Penguasa Langit & Bumi, kalau mendengar petir rasanya di ambang maut, jantung mau copot. Kalau udah jedar-jeder tuh petir rasanya gak bisa tidur, udah tutup bantal, masih kedengeran, mau melek, takut juga sama namanya kilat. Kalau udah tidur, terus ada suara bunyi jeder, langsung jerit kebangun. Memang serba susah, kalau pas di rumah, langsung boyong bantal guling ke kamar adik, gak berani tidur sendiri. Sudah tidur berdua juga masih belum bisa tidur juga, rasanya masih sama, serasa mau mati. Walhasil tidur gak nyenyak dan diliputi rasa cemas yang sangat luar biasa. Ah, dasar aku pengecut >,<

Hal lain yang aku takutin adalah naik kendaraan, bisa pribadi atau umum, apalagi kalau pakai acara kebut-kebutan. Ah, rasanya pengen lompat dari kendaraan. Alasannya apa? Lagi-lagi takut sama kematian. Ah, dasar.

Aku gak bisa mendengar dan melihat suara, kejadian kecelakaan. Miris rasanya, pernah nengokin teman yang habis kecelakaan, apa hasilnya? Rasanya sesak nafas, gak tega lihat bekas luka dan mendengarkan kronologis ceritanya. Semakin berada di sekitarnya semakin sesak nafas, akhirnya kuputuskan untuk keluar mencari udara segar.

Ah, ya memang dasar penakut, tapi intinya aku takut kematian. Walaupun itu adalah sesuatu yang pasti, bekalku untuk hidup kekal disana masih belum cukup. Takut diadili dan lain sebagainya.

Begitulah cerita phobiaku yang belum teratasi, apa phobiamu?


Kota Unyil

Tetiba aku sudah berada di kota ini, salah satu kota kecil di provinsi Jawa Barat. Sangat panjang ceritanya, sudah kurang lebih 2 minggu aku disini dan sekarang sedang proses adaptasi. Dengan semuanya yang baru, lingkungan, teman, makanan, dan sebagainya. Semoga barokah semuanya.