Jumat, 22 November 2013

Phobia

Phobia adalah perasaan ketakutan yang berlebihan terhadap suatu hal, sebagian orang lain menganggap biasa saja, tapi bagi orang tertentu hal tersebut adalah sesuatu yang sangat menyeramkan dan meninggalkan trauma tersendiri. Aku lumayan sering merasakan hal tersebut, mungkin akunya saja yang terlalu berlebihan. Tapi beginilah adanya, mungkin karena aku juga terlahir sebagai seorang perempuan yang memiliki hati terlalu rentan dan aku termasuk orang yang pemikir jadi banyak ketakutan akan sesuatu.

Entah sejak kapan, aku takut sama yang namanya petir, sekarang ini ketakutan semakin parah dan menjadi-jadi. Suara yang menggelegar menurutku bak amarah Sang Penguasa Langit & Bumi, kalau mendengar petir rasanya di ambang maut, jantung mau copot. Kalau udah jedar-jeder tuh petir rasanya gak bisa tidur, udah tutup bantal, masih kedengeran, mau melek, takut juga sama namanya kilat. Kalau udah tidur, terus ada suara bunyi jeder, langsung jerit kebangun. Memang serba susah, kalau pas di rumah, langsung boyong bantal guling ke kamar adik, gak berani tidur sendiri. Sudah tidur berdua juga masih belum bisa tidur juga, rasanya masih sama, serasa mau mati. Walhasil tidur gak nyenyak dan diliputi rasa cemas yang sangat luar biasa. Ah, dasar aku pengecut >,<

Hal lain yang aku takutin adalah naik kendaraan, bisa pribadi atau umum, apalagi kalau pakai acara kebut-kebutan. Ah, rasanya pengen lompat dari kendaraan. Alasannya apa? Lagi-lagi takut sama kematian. Ah, dasar.

Aku gak bisa mendengar dan melihat suara, kejadian kecelakaan. Miris rasanya, pernah nengokin teman yang habis kecelakaan, apa hasilnya? Rasanya sesak nafas, gak tega lihat bekas luka dan mendengarkan kronologis ceritanya. Semakin berada di sekitarnya semakin sesak nafas, akhirnya kuputuskan untuk keluar mencari udara segar.

Ah, ya memang dasar penakut, tapi intinya aku takut kematian. Walaupun itu adalah sesuatu yang pasti, bekalku untuk hidup kekal disana masih belum cukup. Takut diadili dan lain sebagainya.

Begitulah cerita phobiaku yang belum teratasi, apa phobiamu?


Kota Unyil

Tetiba aku sudah berada di kota ini, salah satu kota kecil di provinsi Jawa Barat. Sangat panjang ceritanya, sudah kurang lebih 2 minggu aku disini dan sekarang sedang proses adaptasi. Dengan semuanya yang baru, lingkungan, teman, makanan, dan sebagainya. Semoga barokah semuanya.

Rabu, 02 Oktober 2013

Ganti Background Pasfoto Via Photoshop

Kalau mencari kata kunci dengan judul tersebut sudah muncul sekitar 450.000 hasil yang bisa anda pelajari. Tapi saya bosan googling melulu dikarenakan daya ingat saya yang sangat terbatas. Sampai bosan rasanya setiap kali akan melakukan sesuatu dengan photoshop pasti belajar lagi, lagi dan lagi.

Jadi biar saya mudah dan cepat paham, saya dokumentasikan saja disini. Photoshop yang terinstal di property saya adalah versi cs3, memang sudah kuno, tapi saya malas menginstall versi baru, jadi biarlah apa adanya, yang versi ini saja belum mahir, masih stabil itu-itu saja :p

Kali ini yang simple ya, hanya mengganti background ke merah atau biru.. Status masih jobseeker jadi sibuk ngutak-atik pas foto. Oke, biar gak kelamaan langsung saja deh....

Buka foto yang akan diedit menggunakan phothosop

Kemudian clik 'ctrl+j' untuk menduplikasi foto

Klik magic wind, klik pada layer aktif dan klik pada background yang ingin diganti

Klik Layer, new fill layer, pilih solid color, pilih wana yang diinginkan, kali ini saya akan mengubahnya menjadi warna biru, klik ok

Finish...

Jangan lupa di simpan..

Mudah dan cepat kan.. Selamat mencoba.. :)

Kamis, 22 Agustus 2013

Resep : Cookies Suka Suka Saya

Hola,long time no see...
Kali ini saya mau berbagi resep cookies lebaran, emang udah basi sih, lebaran kan sudah lewat beberapa minggu yang lalu, tapi tak ada salahnya bukan, siapa tau ada yang ingin ngemil kue buatan sendiri, :D

Bahan cookies :
500 gram Tepung terigu
250 gram gula halus
4 kuning telur
250 gram blue band

Icing :
1 Putih telur
150 gram gula halus
1 sendok teh air jeruk nipis atau air cuka
pewarna makanan sesuai selera

Cara membuat cookies :
Kocok margarin dan gula halus hingga tercampur rata, kurang lebih selama 1 menit, tambahkan kuning telur, kocok rata
Masukkan bahan kering (tepung terigu, baking powder, maizena atau susu bubuk), aduk rata
Giling adonan, cetak sesuai keinginan
Oles loyang dengan margarin
Oles kuning telur, Oven selama kurang lebih 30 menit (saya pakai oven tradisonal yang belum diketahui suhu pastinya ^^)

Cara membuat Icing :
Kocok putih telur hingga kaku, tambahkan gula pasir halus, hias cookies.

Tips : Jangan mengaduk terlalu lama ketika dicampur dengan tepung terigu, karena menyebabkan tekstur menjadi keras

Dan hasilnya bisa lihat pict di bawah yaaa... Selamat mencoba :D

yeeaay, finish :D


Baru keluar dari oven :)

dihias pakai icing yuuuuk...


Hias lagiii yang banyaaak...

Sabtu, 18 Mei 2013

Rumput Laut, Sumber Serat Nikmat Bermanfaat

Indonesia adalah sebuah negara maritim yang pastinya kaya akan sumber daya alam laut. Akan sangat panjang jika menyebutkannya satu-persatu. Dari berbagai ragam yang ada saya akan mengkhususkan mengenai rumput laut. Kenapa rumput laut? Karena di tempat tinggal saya yang berada di pesisir utara pulau Jawa Tengah biasa mengonsumsinya sebagai pengganti sayuran, dimana di daerah lain mungkin terasa aneh dan asing. Di sini saya akan memperkenalkan bahwa beberapa jenis rumput laut juga bisa dijadikan sebagai pengganti sayuran.

Pernah makan urap? Sebagai warga negara Indonesia pasti pernah mencicipi atau kalau belum pastilah pernah melihat atau mendengarnya. Urap terdiri dari sayur yang direbus atau dikukus dan ditambah dengan bumbu urap. Bumbu urap terdiri dari kelapa muda yang sudah diparut dan ditambah dengan berbagai rempah. Sangat sederhana proses persiapannya, namun begitu nikmat rasanya menggoyang lidah. Kok malah membahas urap sih? Iya, karena di daerah saya, Jepara yanng masih termasuk kawasan pesisir juga biasa menyajikan menu tersebut. Akan tetapi agak berbeda disini, jika terkadang sayur untuk urap biasanya menggunakan bayam, wortel, kecambah, kacang panjang atau yang lain, di kawasan pesisir terkadang menggunakan Latoh. Apa sih latoh?  Mungkin sebagian berasa asing, latoh adalah salah satu jenis rumput laut yang biasa dikonsumsi di daerah pesisir, bagi warga karesidenan Pati pasti sudah tak asing lagi. Jadi Latoh biasa dikonsumsi dalam keadaan mentah, jadi tidak perlu direbus atau digoreng, nanti malah layu dan sensasinya menjadi tidak berasa. Latoh ini cukup dicuci bersih dengan air matang kemudian dicampur dengan bumbu urap. Jadilah santapan nikmat penghias meja makan dan siap mengenyangkan perut. Di daerah Lasem sendiri ada kerajinan Batik yang mengadop nama Latoh, saking terkenalnya Latoh ini, batik tersebut dinamakan Latohan. Keren kaaan?

Latoh atau kalau dalam bahasa Latin Caulerpa racemusa merupakan salah satu jenis alga hijau yang sering dimanfaatkan sebagai makanan di daerah pesisir, seperti yang sudah diuraikan di atas. Untuk ciri-cirinya, berwarna hijau dengan thallus (cabang) berbentuk lembaran, batangan, dan bulatan-bulatan transparan, memiliki tekstur agak lunak dan kenyal. Dengan rumpun berbentuk percabangan dari yang sederhana sampai yang kompleks sebagai representatif dari akar, batang, dan daun yang menjalar. Ketika latoh ini dimakan masih dalam keadaan segar ada sensasi kletus-kletus, mungkin itu karena bulatan-bulatan latoh yang beradu dengan gigi dan kemudian pecah, ketika pecah ini ada cairan pekat yang berasa asin, ya itulah yang membuat unik dan nikmat. Kalau belum mencoba dengan lidah sendiri pastilah penasaran. Oh iya, latoh ini tidak bisa ditemukan sepanjang tahun, tapi pada saat musim kemarau saja. Tahu kan bagaimana gelombang laut kalau musim penghujan tiba, yang ada latoh dan semua jenis rumput laut hanyut terbawa ombak besar. Dan hal ini merugikan petani rumput laut, jadi pembudidayaannya dilakukan pada saat musim kemarau, dimana gelombang laut bersahabat dan ada sinar matahari yang cukup untuk kehidupan rumput laut itu sendiri sehingga mereka dapat berkembang biak dan kita sebagai kosumen aktif bisa dengan riang gembira menikmatinya.

Sedari tadi tulisan mulu ya, nah kalau penasaran berikut penampakan latoh bersama bumbu urapnya... cekidot....


Urap Latoh
Sumber gambar : disini


Latoh segar, naaah kletus-kletus khas latoh ini disebabkan karena
butiran-butiran yang seksi tersebut beradu dengan gigi sehingga pecah,
muncullah sensasi kletus-kletus.
Sumber gambar : disini

Kalau melihat kandungan gizinya, secara umum rumput laut mengandung air yang tinggi yaitu sekitar 80 - 90 %, protein 17 - 27 %, lemak 0.08 - 1.9 %, karbohidrat 39 - 50 %, serat 1.3 - 12.4 %. Karena Latoh ini dikonsumsi dalam keadaan segar pastilah kandungan gizi yang ada di dalamnya cukup terjaga dengan baik. Sehingga salah satu jenis rumput lain ini menjadi bahan makanan yang cukup baik sebagai sumber protein nabati, mineral, vitamin maupun sumber serat. Bisa dilihat kan, kandungan lemaknya hanya sedikit jadi kita bisa aman mengonsumsinya, lagipula rumput laut juga merupakan salah satu sumber serat. Jadi bisa dijadikan diet untuk proses penurunan berat badan. Dan kemarin saya melakukan penelitian mengenai pengaruh rumput laut terhadap glukosa darah untuk proses skripsi saya. Hasilnya ada perbedaan glukosa darah antara yang diberikan rumput laut dan tidak walaupun perbedaan ini tidak secara signifikan. Beberapa penelitian lain juga menyebutkan bahwa kandungan rumput laut dan zat aktif lain yang terkandung dalam rumput laut mampu menurunkan glukosa darah. Jadi rumput laut juga bisa dimanfaatkan sebagai terapi untuk penderita penyakit gula atau diabetes mellitus.

Selain nikmat, juga bermanfaat kan? Sebenarnya masih banyak jenis rumput laut yang ada di Indonesia. Tapi yang biasa dikonsumsi itu ya tadi ada latoh, kemudian Eucheuma cottonii yang biasa digunakan untuk sup buah, biasa dijual dipinggir jalan. Ada juga Gracillia, kalau di Jepara sendiri, jenis rumput laut ini juga biasa dikonsumsi secara segar. Berbeda dengan latoh yang disajikan bersama bumbu urap. Jenis gracillia ini disajikan bersama bumbu pecel dan beberapa jenis sayuran lain, rasanya juga tidak kalah nikmat. Kebanyakan rumput laut disajikan dalam kondisi segar, tanpa pemanasan apapun, jadi tidak perlu khawatir akan kehilangan zat gizi. Nah, pasti jadi semakin penasaran kan dengan beberapa jenis rumput laut tersebut? Kalau lilburan tiba, cobalah berlibur di daerah pesisir dan menikmati uniknya kuliner rumput laut Indonesia. Mari berjelajah gizi dengan beragam keunikan kuliner di daerah pesisir... :)


Penampakan Pecel Rumput Laut
Sumber gambar : disini

Jika ingin membagi dan memperkenalkan keragaman khas kuliner Indonesia lainnya bisa mengikuti kompetisi Jelajah Gizi yang diadakan oleh Nutrisi Untuk Bangsa, untuk informasi lebih lanjut bisa klik gambar di bawah ini :
Reference :
1. Azizah, Ria. Percobaan Berbagai Macam Metode Budidaya Latoh (Caulerpa racemosa) Sebagai Upaya Menunjang Kontinuitas Produksi. Juni 2006. Vol. 11 (2) : 101 - 105
2. Klik disini