Menjadi warga pesisir pasti sudah tak asing dengan yang namanya olahan
hasil laut. Saya bahkan tak akan pernah bosan dengan menu olahan laut ini.
Walaupun sebagian orang tidak suka karena aroma amisnya atau untuk olahan
beberapa ikan yang banyak durinya. Saya sendiri tak pernah mempermasalahkan hal
tersebut. Saya selalu mencoba untuk menyukai semua keanekaragaman makanan yang
ada di nusantara tercinta.
Di rumah, ibu saya selalu masak untuk menu keluarga. Kami jarang sekali
jajan di luar, mungkin bisa dihitung dengan jari dalam waktu satu bulan.
Bosankah saya? Tentu tidak, karena menurut saya masakan ibu selalu lezat dan
menggugah selera. Bahkan, ketika saya berada di rantau seperti sekarang, saya
masih terbayang akan menu buatan ibu yang khas dan membuat rindu. Berbagai macam
makanan sudah diracik oleh ibu, mulai dari makanan ringan hingga berat, maksud saya
adalah jajanan dan lauk-pauk yang beraneka ragam. Kali ini saya akan mencuplik
beberapa menu hasil olah laut yang menjadi favorit saya.
Pindang Serani
Salah satu menu favorit saya adalah pindang serani atau biasa juga disebut
pindang srani, sama saja kok. Menu ini adalah salah satu makanan khas Jepara.
Kalau sedang pulang kampung, ibu selalu membuat menu ini. Pindang serani adalah
menu berbahan dasar ikan. Menu ini bisa menggunakan beberapa jenis ikan, tidak
harus jenis ikan tertentu, tapi memang paling nikmat jika menggunakan ikan
laut. Biasanya ibu akan mengunakan ikan kakap, bandeng, atau badong. Tergantung
dari ikan yang tersedia pada saat itu. Menu ini memiliki perpaduan rasa asam,
manis, gurih dan pedas. Rasanya enak sekali, kuah yang segar dengan daging ikan
yang lembut, perpaduan rasa yang nano-nano. Sungguh memanjakan lidah saya, apalagi
kalau hasil racikan ibu, menambah nikmat waktu santap kala itu.
Pindang Srani | Sumber |
Urap Latoh
Sudah tahu urap kan ya? Urap itu hidangan dari sayur yang direbus atau
dikukus dicampur dengan kelapa muda yang sudah diparut dan ditambah beberapa rempah.
Nah, di daerah saya, ada yang namanya urap latoh. Latoh itu apa sih? Mungkin beberapa
orang masih asing dengan hal tersebut. Latoh adalah salah satu jenis rumput
laut, berwarna hijau dan ada banyak bulatan transparan memiliki tekstur lunak
dan agak kenyal. Latoh biasanya dikonsumsi dalam keadaan segar, cukup dicuci
dengan air hingga bersih, bilas dengan air matang kemudian disantap bersama
bumbu urap. Ketika disantap akan ada sensasi kletus-kletus di mulut, inilah
yang membuat unik dan nikmat. Sayangnya urap latoh ini tidak bisa dinikmati
sesuka hati, karena latoh hanya bisa dipanen ketika musim kemarau saja. Dan ketika
ada di pasar, saya akan segera request kepada ibu untuk dimasakkan menu urap
latoh. Disantap dengan nasi panas sungguh nikmat.
![]() |
Latoh segar | doc by : Lukman Hendra |
![]() |
Urap Latoh | Sumber |
Cumi Hitam
Yang suka seafood pasti hobi makan cumi. Saya juga suka, kita menyebutnya ‘iwak
enus’. Biasanya ibu akan memasak cumi hitam, kesukaan kita semua. Cumi hanya
dimasak dengan beberapa rempah ditambah air sedikit dan nanti menghasilkan kuah
hitam pekat yang nikmat. Apalagi jika cumi berukuran besar dan ada telur cumi,
rasanya bertambah lezat. Menu sederhana yang mengugah selera.
![]() |
Cumi Hitam | Sumber |
Ingatan saya seolah berada di rumah, menikmati berbagai olahan hasil laut
kreasi ibu, yang sukses memanjakan lidah saya. Membuat saya selalu merindukan hasil
masakan ibu, segala resep bumbu yang diracik dengan tangan ibu. Hasil olahan
laut menjadi semakin melekat di hati dan indra pengecap saya. Membuat saya
ingin berulang untuk pulang kampung, melepas rindu dengan keluarga serta kuliner
rumah yang khas.
Urap Latoh, baru denger ini... Smga kapan2 bs cobain :D
BalasHapusEnak lho mbak, bikin nagih.. Saya juga sudah lama tidak incip karena ngerantau melulu, kangen sekali rasanya..
Hapusharus dicoba lho ;)
Iwak enus emang oye, apalagi olahan tabgan ibu
BalasHapus