Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan kulinernya. Ada beraneka
ragam jenis makanan yang tersebar dari sabang hingga merauke dan setiap daerah
memiliki ciri khas masing-masing. Jepara merupakan salah satu daerah yang
mempunyai beberapa macam kuliner yang menjadi ciri khas. Akan tetapi ada
makanan khas asli Jepara yang cukup langka dan sullit ditemukan di daerah lain,
yaitu horok-horok.
Sebagian besar mungkin asing dengan horok-horok dan pasti
bertanya-tanya, makanan seperti apa sih itu? Horok-horok merupakan makanan khas
asli Jepara yang terbuat dari tepung aren, bentuknya butiran-butiran kecil menyerupai steoroform. Rasanya gurih
dengan tekstur yang liat dan kenyal. Kalau masih penasaran, saya sudah
sertakan gambarnya, supaya lebih jelas. Proses pembuatannya cukup rumit dan memerlukan waktu yang lama, kurang
lebih selama 2 hari. Pada awalnya,
tepung aren dicuci terlebih dahulu, kemudian dikeringkan, setelah itu tepung aren
disangrai. Tepung aren yang sudah kering kemudian dikukus. Setelah masak
dituang dalam tempayan, kemudian diaduk menggunakan sisir. Tepung aren yang
sudah dikukus tadi walaupun terlihat kenyal dan liat, akan menjadi
butiran-butiran kecil menyerupai sterofoam karena proses pengadukan menggunakan
sisir. Untuk menambah rasa, bisa ditambahkan sedikit garam dan dimakan sebagai
campuran bakso, gado-gado, pecel atau sate kikil.
![]() |
Horok-horok |
Makanan ini sudah populer semenjak era gerakan tiga puluh september
yang merupakan salah satu kekayaan kuliner yang dimiliki oleh kota kelahiran
Raden Ajeng Kartini. Bahan baku horok-horok yaitu tepung aren, merupakan
bahan makanan yang kaya akan karbohidrat, akan tetapi miskin zat gizi lain. Hal
ini karena kandungan pati yang tinggi di dalam teras batang dan proses
pemanenannya. Dalam seratus gram tepung aren setara dengan 381 kalori dan
mengandung karbohidrat 91,3 gram; protein 0,3 gram; lemak 0,1 gram dan serat
0,9 gram. Kalau dilihat dari nilai gizinya, kandungan kalori dan karbohidrat tepung
aren setara dengan kandungan gizi beras. Oleh karena itu, horok-horok biasa digunakan sebagai pengganti nasi.
Proses pembuatan yang rumit dan lama, membuat horok-horok semakin langka dan cukup sulit untuk ditemukan. Walaupun begitu, kita masih bisa mendapatkannya di pasar tradisonal untuk menikmati kelezatannya. Harganya pun sangat terjangkau, hanya merogoh seribu rupiah kita bisa merasakan sensasi gurihnya horok-horok, biasanya disantap bersama sayur pecel. Untuk penyajiannya pun masih tradisional, dibungkus dengan daun jati. Tetapi kembali lagi pada selera masing-masing, bisa menyantap horok-horok dengan bakso, sate kikil atau yang lain. Untuk yang ingin mencicipi kelezatan horok-horok silahkan mampir ke kota ukir Jepara. :)
Proses pembuatan yang rumit dan lama, membuat horok-horok semakin langka dan cukup sulit untuk ditemukan. Walaupun begitu, kita masih bisa mendapatkannya di pasar tradisonal untuk menikmati kelezatannya. Harganya pun sangat terjangkau, hanya merogoh seribu rupiah kita bisa merasakan sensasi gurihnya horok-horok, biasanya disantap bersama sayur pecel. Untuk penyajiannya pun masih tradisional, dibungkus dengan daun jati. Tetapi kembali lagi pada selera masing-masing, bisa menyantap horok-horok dengan bakso, sate kikil atau yang lain. Untuk yang ingin mencicipi kelezatan horok-horok silahkan mampir ke kota ukir Jepara. :)
artikelnya bagus
BalasHapus